Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Merindukan Roberto Baggio (Selamat Ulang Tahun Maestro)

17 Februari 2011   09:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di San Siro di kota Milan pada 16 Mei 2004, kala itulah momen paling mengharukan dalam sejarah sepak bola Italia terjadi. Ketika pemain idola Italia, Roberto Baggio, melakoni pertandingan terakhirnya. Sungguh tidak pernah terjadi, pertandingan yang belum usai, seperti terhenti sementara demi menghormati Baggio yang meninggalkan lapangan di menit ke-84, saat tim terakhir yang masuk daftar kariernya, Brescia, menghadapi AC Milan di laga terakhir Serie A Italia musim 2003/04. Diiringi standing ovation dan riuh tepuk tangan sekitar 83.000 tifosi yang meneriakkan namanya, Baggio keluar dengan mata sembab. Bak tayangan telenovela, di episode inilah, Calcio Italia membuat emosi penontonnya meluap-luap. Tangisan haru dan senyum bangga bercampur jadi satu demi melepas salah satu pemain terbaik yang pernah dilahirkan di bumi Italia. [caption id="attachment_89675" align="aligncenter" width="300" caption="Roberto Baggio, pemain kesayangan Brescia dan Italia"]

1297933178758627150
1297933178758627150
[/caption] Baggio adalah cerita lengkap dari kisah hidup pesepak bola. Kehidupannya laksana siklus bulan. Masa kecil laksana sabit yang terlahir di keluarga sulit, anak keenam dari delapan bersaudara, masa remaja penuh perjuangan, masa gemilangnya yang bagai purnama, tahun-tahun karirnya menurun, lantas kembali menjadi sabit. Kepadanya pesepak bola bisa belajar banyak hal. Mengawali karier di klub Serie C1 (tiga level di abah Serie A), Vicenza di tahun 1982,Bbaggio langsung mencuri perhatian klub besar kala itu, Fiorentina yang memboyongnya pada 1985. Di klub ungu inilah, bakat besarnya terlihat yang lantas membuatnya dijual ke Juventus pada 1990 dengan rekor transfer termahal dunia kala itu. Kepindahan yang membuat Italia dilanda prahara. Kalau suporter Liverpool membakar kaos Fernando Torres saat pindah ke Chelsea akhir Januari lalu, itu tidak ada apa-apanya. Ketika Baggio pindah karena dipaksa manajemen Fiorentina demi mendapat cash, jalan-jalan di kota Florence mencekam karena protes yang berujung lima tifosi luka parah. Insiden yang tak terlupakan adalah saat Baggio menolak mengambil penalti ketika Juventus melawan Fiorentina pada 1990. Ketika diganti, saat keluar lapangan, ia mengambil syal Fiorentina yang dilempar fans dan menciumnya sembari berkata " Di hati terdalam, saya selalu Ungu". [caption id="attachment_89677" align="aligncenter" width="300" caption="Baggio dengan trofi Pemain Terbaik Eropa 1993"]
12979328781708421288
12979328781708421288
[/caption] Di Juventus, kebintangan Baggio, tak hanya diakui di Italia, tetapi juga seantero Eropa dan dunia. Il Divin Codino alias si rambut kuncir kuda, terpilih jadi Pemain Terbaik Eropa dan Dunia 1993. Namun, di tahun 1994, kepahlawanan Baggio berubah jadi pesakitan ketika gagal mengeksekusi penalti di final Piala Dunia 1994 melawan Brasil yang lantas menjadi juara. Toh, ia lantas bangkit dengan meraih Scudetto  di musim 1994/95. [caption id="attachment_89679" align="aligncenter" width="300" caption="Baggio hanay bisa tertunduk ketika tendangan penaltinya melambung di atas gawang Claudio Taffarel"]
12979333251052458305
12979333251052458305
[/caption] Ia lantas bergabung dengan AC Milan, Bologna, Inter Milan dan terakhir Brescia yang mem-pensiunkan kostum nomor 10 sebagai penghormatan terhadap Baggio. Di Brescia, Baggio menurunkan sebagian ilmuanya kepada Andrea Pirlo yang lantas menjadi dirijen permainan Italia saat memenangi Piala Dunia 2010. Lintasan panjang telah dilalui Baggio dengan kisah membumi, baik sebagai bintang sekaligus manusia biasa. Baggio, dia tidak hidup hanya dalam khayalan indah, tetapi juga masa-masa sulit untuk kembali meraih kecintaan publik. Dia berjaya, terpuruk, dan kembali bangkit lewat siklus yang alamiah. Dia mengajarkan bahwa seorang bintang tak selalu hidup dalam fantasi-fantasi indah. [caption id="attachment_89681" align="aligncenter" width="300" caption="Andrea Pirlo (kanan), belajar langsung dari sang maestro "]
1297933408197936745
1297933408197936745
[/caption] Baggio-lah bintang utama Serie A dengan peran trequartista yang belum ada duanya. Tendangan-tendangan bebas yang membuat ngeri kiper lawan, presisi umpan mengagumkan, juga produktivitas gol yang oke punya. Dia legenda yang “membumi” tetapi dengan ironi hingga akhir kariernya: belum merasakan bahagianya memeluk trofi Piala Eropa, apalagi Piala Dunia. Entah, berapa tahun lagi, Italia akan kembali memiliki maestro seperti Baggio… Italia mungkin akan terus menempatkan Alessandro Mazzola, Gigi Riva, Paolo Rossi, dan Franco Baresi sebagai legenda. Namun, jangan tanyakan kecintaan Italia pada Baggio. Baggio-lah pemenang "Most Loved Player" Award yang digelar lewat polling internet pada 2001. Juga “Most Loved Player di ajang Oscar Sepak Bola Italia pada 2002.
1297933751829302437
1297933751829302437
Jumat, 18 Februari 2011, Baggio yang memiliki satu putra dan dua putri, akan merayakan ulang tahunnya ke-44. Selamat ulang tahun Baggio. Buon Compleano mestro. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun