Mohon tunggu...
Hadhi Nugroho
Hadhi Nugroho Mohon Tunggu... -

Seorang Warga Negara Indonesia biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencegah Korupsi dari Diri Sendiri dan Keluarga

27 Januari 2017   09:35 Diperbarui: 27 Januari 2017   09:45 6191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kamis, 26 Januari 2017 kemarin, kita dihebohkan dengan berita tertangkapnya seorang hakim Mahkamah Konstitusi oleh KPK. Sudah puluhan, bahkan mungkin sudah ratusan kali kita melihat seorang pejabat atau petinggi negara, yang seharusnya menjadi panutan dan teladan bagi masyarakat, malah tertangkap karena kasus korupsi. Bahkan kasus korupsi di negeri ini sudah merambah ke lembaga atau instansi yang seharusnya mengutamakan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan seperti instansi pengadilan, atau instansi yang mengurusi keagamaan.

Apa yang terjadi di negeri ini? Mengapa korupsi seolah-olah sudah menjadi budaya dan berita biasa di negeri ini. Bagaimana cara memberantasnya? Cara memberantas korupsi yang paling efektif adalah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Kita bisa mencegah perilaku korupsi dengan senantiasa memelihara sikap hidup sederhana, tidak bergaya hidup mewah, selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Sang Pencipta, serta tidak pernah merasa kurang atas rezeki yang diterimanya.

Lalu bagaimana caranya agar kita tidak tergoda untuk berperilaku korupsi. Jika kita memperoleh uang atau barang yang bukan hak kita, coba tanyakan ke hati nurani sendiri, apakah saya berhak mengambil uang atau barang ini. Jika kita sedang menduduki suatu jabatan dan ada pihak yang berusaha memberikan uang atau barang yang bukan hak kita, tanyakan ke diri sendiri apakah jika saya tidak menduduki jabatan ini, pihak tersebut masih memberikan uang atau barang tersebut. Apakah pemberian uang / barang tersebut berpengaruh terhadap keputusan yang saya keluarkan terkait jabatan saya ini.

Seseorang yang beragama harus selalu memiliki prinsip bahwa bekerja adalah termasuk salah satu ibadah. Karena itu, bekerjalah dengan tulus, ikhlas, dan semangat untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara tanpa mengharapkan balasan atau imbalan selain gaji dan tunjangan resmi yang sudah diberikan oleh negara. Jika kita adalah orang yang beragama, sudah seharusnya memiliki keyakinan bahwa Tuhan YME akan selalu melihat kita kapan saja dan di mana saja. 

Milikilah keyakinan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Apabila keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan YME sudah kuat, serta niat kita sudah bulat untuk tidak malakukan hal-hal yang berbau korupsi, maka semua bentuk keburukan atau kesempatan untuk melakukan hal-hal yang terkait dengan perbuatan korupsi akan sulit masuk ke dalam diri kita.

Selain itu, peran keluarga juga cukup besar dalam upaya pencegahan korupsi dari diri sendiri. Seorang istri harus selalu mengingatkan suaminya agar hanya memberikan rezeki halal untuk keluarganya, tidak mengambil rezeki yang bukan haknya. Jika seorang suami membawa rezeki lebih yang di atas biasanya, seorang istri harus bertanya ke suaminya, dari mana asal atau sumber rezeki tersebut, dan wajib menolaknya jika ternyata bersumber dari sesuatu yang tidak halal. Orang tua juga harus selalu mendidik anak-anaknya agar selalu berperilaku jujur dan hidup sederhana, seperti misalnya tidak mencontek waktu ujian atau tes di sekolah, tidak mengambil barang orang lain tanpa izin, tidak suka berbohong, tidak bergaya hidup mewah.  

Dengan upaya pencegahan korupsi dari diri sendiri dan keluarga ini, semoga budaya korupsi di negeri ini akan semakin berkurang. Mari kita bersama cegah korupsi, dimulai dari diri sendiri, dari keluarga kita, dan dari sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun