Mohon tunggu...
Habib Asyrafy
Habib Asyrafy Mohon Tunggu... Tutor - Penulis Naskah

Seorang guru, pembicara, penulis naskah film, narablog dan novelis alumnus MASTERA 2016.

Selanjutnya

Tutup

Film

Pesan Satanisme dalam Disney Wreck-It Ralph

21 November 2021   00:21 Diperbarui: 21 November 2021   07:33 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertobatan dan pengorbanan Ralph dalam Wreck-It Ralph | sumber: www.gameinformer.com 

Saat itulah, seorang anak dikhawatirkan untuk mengira bahwa:

2. DUNIA BUTUH ORANG JAHAT UNTUK DAPAT BERLANGSUNG

Pesan ini kemudian diperkuat dengan scene di mana Felix terkurung dalam penjara. Saat itu semua penonton tahu bahwa palu ajaib Felix yang dapat memperbaiki apa saja benar-benar tidak ada gunanya. Sebaliknya tangan kuat Ralph yang dapat menghancurkan apa saja justru malah sangat dibutuhkan. Pertanyaannya bukanlah "benarkah dunia ini tidak akan berjalan tanpa peran tokoh-tokoh jahat?" Tapi, "apa yang akan terjadi jika anak-anak tumbuh dengan keyakinan semacam ini dalam hati mereka?"

Keyakinan semacam inilah yang telah membuat tukang buang sampah sembarangan berkata, "Jika tidak ada orang yang buang sampah sembarangan sepertiku, apa yang akan dikerjakan tukang sapu jalanan?" Pada gilirannya, pesan ini akan membuat mereka berhenti mengajak pada yang baik dan mencegah kejahatan! Ya, pelan-pelan mereka akan menganggap kita tidak perlu saling ingat-mengingatkan. Mengapa? Karena mereka yakin dunia butuh kejahatan.

Pemikiran seperti ini suatu hari akan berkembang dan membuat kita berpikir bahwa para penyembah setan di dunia nyata ini mungkin tidaklah salah atau jahat. Mereka hanya diciptakan seperti itu dan tentu saja harus ada yang memerankan karakter itu. Mengerikan bukan? Pemikiran ini akan membuat kita yang tadinya benci sekali sama kejahatan, berubah jadi lebih 'memahami' bahwa sebenarnya mereka hanya dipaksa (takdir) melakukannya.

Maka perlu kita tegaskan pada anak-anak kita yang telah terlanjur menontonnya bahwa kita tidak butuh kejahatan dan dunia tentu akan lebih baik tanpa kejahatan dan itulah akan coba selalu kita usahakan dengan memperbaiki diri terus menerus  dan saling mengingatkan.

Seolah dua pesan itu belum cukup buruk, film ini menghadirkan pesan yang lebih buruk lagi lewat tokoh bernama Turbo. Dan pesan buruk itu berbunyi:

3. MENGUBAH SESEORANG MENJADI SELAIN DIRINYA ITULAH KEJAHATAN YANG SEBENARNYA

Turbo adalah sebuah karakter suatu game balap tua yang tidak terima dengan apa yang ditakdirkan programmer atas dirinya. Turbo melampaui batas yang telah digariskan atas dirinya dan menciptakan masalah dalam game yang ia datangi lewat semacam terminal kuningan tempat steker game mereka dicolokkan dan menyebabkan game itu dicabut arus listriknya. Berusaha keluar dari program yang telah digaris pembuat game selalu berakhir buruk. Itu sebabnya semua karakter jahat dalam Bad Anon terkejut ketika Ralph bilang di awal film bahwa dia ingin sekali jadi orang baik.

Lewat cerita Turbo yang merusak tatanan dunia game tadi, penonton diajak untuk menerima bahwa jika kita diciptakan sebagai orang jahat, maka janganlah sekali-kali mencoba menjadi baik. Itu hanya akan merusak tatanan dunia menurut film ini. Tentu kita tahu bahwa pesan ini sangat buruk dan sangat tidak layak diterapkan di dunia nyata. Tapi pembuat film ini tahu kapan saat terbaik untuk menghujamkan pesan ini dalam-dalam ke dalam hati para penonton.

Pesan ini mereka sisipkan pada adegan klimaks yang sangat mengharukan, saat emosi penonton terhanyut dan logika mereka tertidur. Yakni ketika Ralph lompat mengorbankan dirinya untuk mati dalam 'neraka' cola demi menyelamatkan masyarakat game station sambil berjanji bahwa ia tidak akan menciptakan masalah lagi dengan berusaha jadi orang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun