Mohon tunggu...
Habib Nurcahyo
Habib Nurcahyo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Parenting Education untuk Membangun Anak Yang Berkarakter

21 September 2018   22:55 Diperbarui: 21 September 2018   23:13 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pendidikan pada anak usia dini memerlukan pemahaman yang dan pengetahuan, terutama dari lingkungan keluarga, tanpa disadari pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi kebutuhan yang sangat perlu diketahui oleh orang tua. 

Keluarga merupakan lembaga yang paling penting dalam pendidikan dan pengembangan anak. Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam pengembangan perilaku baik anak maupun keterampilan anak. Keluarga merupakan lembaga terpenting, karena anak lahir dalam lingkungan keluarga dan sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga. 

Tidak kurang banyak orang tua gagal dalam mendidik anaknya karena mereka melupakan satu perkara yang sangat penting dalam mendidik yaitu keteladanan. Akan tetapi masih banyak orang tua yang hanya memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh anak namun tidak memahami apakah yang diberikan tersebut sudah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan mendasar dari seorang anak. 

Lambat laun, kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak usia dini telah muncul, pendidikan anak usia dini lebih dipandang sebagai sesuatu yang esensial untuk mengoptimalkan perkembangan seorang anak. 

Dengan munculnya kesadaran akan pentingnya perkembangan anak, mucul juga minat untuk mempelajari tentang bagaimana anak berkembang, anak belajar, dan membicarakan konsep-konsep memperlakukan dan membelajarkan anak usia dini. 

Proses membangun karakter dan kepribadian positif pada seorang anak dapat diibaratkan mengukir tulisan di atas batu, sehingga berbentuk unik, menarik, dan berbeda dengan yang lainnya. Dengan demikian, dalam mendidik karakter dari seorang anak memiliki potensi untuk berperilaku positif atau negatif. 

Esensi pendidikan anak usia dini adalah stimulus atau rangsangan dalam rangka melejitkan semua potensi anak. Sementara anak memiliki karakteristik unik dalam belajarnya yaitu melalui seluruh indera yang dimiliki dengan cara bermain dan kegiatan lainnya yang menyenangkan untuk mereka eksplorasi lingkungannya. Pendidikan karakter sebagai upaya penanaman nilai dan sikap bukan pengajar, sehingga memerlukan pola pembelajaran fungsional dan memerlukan keteladanan. Keteladanan awal anak sudah diperoleh dari lingkungan pendidikan dalam keluarga yaitu dari kedua orang tuanya. 

Menurut Thomas Lickoma karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral. Sifat alami ini dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang yang lebih tua dan karakter mulia yang lain. Adapun penjabaran dari nilai-nilai karakter yang dikembangkan :

  • Religious, seperti berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, mengenal hari-hari besar agama.
  • Jujur, seperti melatih kejujuran. Memberikan uang tabungan kepada guru yang diberikan orang tua anak kepada anak sebelum anak berankat ke sekolah secara utuh, merupakan menyapaikan pesan dengan baik dan benar.
  • Toleransi, seperti berbicara pelan di dalam kelas, menggunakan alat permainan secara bergantian atau bersama-sama.
  • Disiplin, seperti datang tepat waktu dimanapun. Jika terlambat melapor kepda guru, jika berhalangan hadir memberitahu guru, mengembalikan mainan setelah selesai digunakan.
  • Kerja keras, seperti memimpin doa.
  • Kreatifitas, seperti melukis dengan berbagai media. Menganyam, atau membuat mainan dengan bahan-bahan bekas.
  • Demokrasi, seperti berani mengungkapkan pendapat di depan umum, bekerja sama, memilih kegiatan yang di sukainya.
  • Mandiri, seperti masuk kelas tanpa ditemani orang tua, melepas dan memakai baju tanpa batuan, mengambil alat atau mainan sendiri, makan sendiri.
  • Rasa ingin tahu, seperti berani bertanya dan bereksperimen.
  • Semangat kebangsaan, seperti mengibarkan bendera merah putih, memasang simbol-simbol kenegaraan, memutar lagu-lagu kebangsaan.
  • Cinta tanah air, seperti bermain alat musik tradisional, permainan tradisional, menggunakan bahasa daerah.
  • Menghargai prestasi, seperti memasang hasil karya, memberi reward untuk temannya yang menyelesaikan tugas dengan baik dan benar.
  • Bersahabat atau berinteraksi, seperti berbicara dengan teman tau gurunya, memberi salam kepada semua orang, tidak mengganggu teman.
  • Cinta damai, seperti mau membantu dan menolong orang lain, saling menyayangi.
  • Gemar membaca, seperti mengunjungi perpustakaan, mengenal huruf-huruf, memasang gambar yang ada tulisannya.

Parenting uducation adalah upaya yang dapat mencangkup dari semua penjabaran tersebut yang memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak mereka meliputi aktivitas-aktivitas yang langsung dipegang oleh orang tau anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun