Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setahun Milla, Sudah Sampai Mana?

28 Februari 2018   19:27 Diperbarui: 28 Februari 2018   19:50 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luis Milla Aspas (Luis Milla) mulai diberi kepercayaan menukangi Tim Nasional Indonesia sejak akhir Januari Tahun lalu,Saat ini genap satu tahun pelatih kelahiran Spanyol 51 tahun lalu itu berkiprah di Indonesia. Penunjukkan Milla tentunya tidak lepas dari ambisi PSSI dibawah Ketum barunya, Edy Rahmayadi untuk membentuk timnas yang kuat dan berprestasi. 

Milla diberi tugas cukup berat denganlangsung  menangani dua tim usia sekaligus, selain timnas senior, dia juga bertanggung jawab terhadap Timnas  U-23. Melihat track record saat sebagai pemain dan pelatih, tentunya kita berharap banyak kepada Milla dapat membawa Timnas Indonesia ke era kejayaan kembali.

Ajang resmi untuk Milla di mulai saat memimpint Tim U-23 dalam kualifikasi Piala AFC U-23 pada 19 Juli 2017. Dalam debut pertama di turnament resmi ini Milla mendapat "sambutan hangat" luar biasa dari para penggemar sepakbola Indonesia. Alih - alih memenangkan pertandingan Milla harus menelan pil pahit kalah 0-3 dari musuh bebuyutan Malaysia, dan yang paling diingat dari kekalahan tersebut adalah Milla dengan sangat percaya diri mencadangkan pemain pujaan seluruh penggemar sepakbola Indonesia, Evan Dimas. 

Hal itulah yang kemudian mendatangkan beragam komentar miring kepadanya. Dengan hangatnya sambutan di liga pertama tersebut tentunya Milla sudah belajar banyak. Pada akhirnya memang Indonesia tidak lolos, walaupun pada pertandingan kedua melumat monggolia 7-0, dan pada pertandingan terakhir menahan imbang tuan trumah Thailand 0-0.

Turnament selanjutnya adalah Ajang Sea Games dimana target utama adalah meraih mendali emas,Indonesia berhasil lolos kesemifinal dengan penampilan yang sangat baik di babak grup, lolos tandpa terkalahkan, namun sayang di semifinal walupun sudah menunjukkan permainan yang baik Indonesia kembali kalah dari Malaysia. Untungnya pada perebutan tempat ketiga Indonesia kembali bisa mengalahkan Myamnar dengan skor 3-1. Pertandingan - pertandingan lain selebihnya adalah pertandingan persahabatan ataupun eksebisi baik untuk Timnas senior dan juga U-23.

Dari perjalanan setahun ini, tidak di pungkiri banyak kemajuan yang sudah ditularkan oleh Milla kepada Timnas kita, walupun disana -sini juga ada kekurangan. Gaya permainan sepakbola Spanyol yang lebih mengandalkan penguasaan bola coba dikombinasikan Milla dengan kecepatan para pemain kita, di beberapa laga, hal itu nampak sekali merepotkan pertahanan lawan dan diakui berhasil. 

Dan yang paling menonjol selama setahun ini khususnya di Timnas U-23  bahwa Luis Milla telah "menemukan" beberapa talenta muda yang sebelumya tidak tersentuh atau belum terasah, sebut saja Septian David yang menjelma menjadi pemain tengah yang berinsting menyerang, Febri Haryadi pemain sayap lincah, serta dibarisan penjaga gawang dengan hadirnya Satria Tama yang selalu tampil heroik.

Milla seolah - olah mulai bisa melepaskan diri dari kerangka tim U-19 yang begitu kental dibawah asuhan Indra Sjafri, walupun tidak bisa semua lepas, tapi pemain pilihan Milla terbukti mampu menunjukkan diri bisa bersaing. Sedangkan untuk tim senior memang belum bisa dilihat sejauh mana kemajuan yang didapatkan, karena belum ada turnament yang benar - benar bisa menajdi tolak ukurnya. 

Ujian sesungguhnya bagi Milla dalam waktu dekat ini tentunya adalah ajang Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta. Dengan komposisi utamanya adalah pemain U-23 ditambah 3 pemain senior, diharapkan Milla benar - benar bisa meramu tim terbaik untuk dapat berbicara banyak di ajang pesta olahraga se-Asia ini, apalagi event akan berlangsung di depan publik sendiri. Untuk saat ini Milla telah memanggil banyak pemain senior untuk mendampingi para pemain U-23, siapun itu pastinya sudah merupakan pilihan terbaik dari Milla.

Kalau sampai nanti Milla tidak bisa memimpin Timnas mengeluarkan permainan terbaiknya, tentunya Milla sangat layak untuk dievaluasi. Karena sudah tiga target yang diberikan namun meleset semua. Dengan gaji dan fasilitas yang boleh dibilang wah tentunya tidak salah apabila publik mempunyai ekspetasi tinggi terhadap prestasi yang didapat.

Semoga Milla dan jajaran kepelatihan dapat terus meningkatkan performa para pemainnya, seperti yang selalu Milla katakan sendiri bahwa para pemain yang diasuh semakin hari semakin menunjukkan progress yang semakin baik. Semoga hal itu bukan hanya pemanis bibir saja. tetapi benar - benar bisa dibuktikan di lapangan dengan prestasi.

Selamat bekerja Milla...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun