Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belanda dan Cerita Habisnya Generasi Emas

11 Oktober 2017   21:12 Diperbarui: 12 Oktober 2017   08:38 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Belanda akhirnya dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Setelah pada pertandingan terakhir hanya menang 2-0 atas Swedia. Dengan hasil ini Belanda kalah selish gol dan hanya menduduki peringkat ke 3. Hasil buruk ini menjadi ulangan turnemant besar sebelumnya yakni disaat Belanda gagal lolos keputaran Final Piala Eropa 2016.

Kegagaln Belanda memang sangat disayangkan, baik bagi para pendukung di negara sendiri, maupun bagi sepakbola secara umum. Belanda yang identik dengan total footballnya sudah merupakan jaminan sepakbola bermutu tinggi dengan mengandalkan kecepatan, baik saat menyerang dan bertahan, boleh dibilang salah satu tim yang enak untuk ditonton.

Digelaran putaran piala dunia dua edisi sebelumnya pada 2010 dan 2014, Belanda menyajikan penampilan yang nyaris sempurna. Di 2010 hanya ketidak beruntunganlah yang membuat Belanda harus menyerah dari Spanyol di babak final. Dengan gol yang diciptakan pada masa perpanjangan waktu. Di 2014 yang berlangsung di Brazil, penampilan Belanda sangat impresif sejak pertandingan pertama. Spanyol sebagai juara bertahan langsung mereka bantai 5-1 di pertandingan pertama babak penyisihan grup. Langkah Belanda akhirnya terhenti di semifinal, setelah kalah adu pinalti dari Argentina, namun sebagai pelipur lara Belanda berhasil merebut tempat ktiga dengan mengalahkan tuan rumah brazil.

Secara keseluruhan Belanda dalam dua edisi putaran final, menjadi tim yang tidak pernah kalah dalam pertandingan di waktu normal. Hal ini jelas menunjukkan betapa solidnya tim Belanda waktu itu. Baik dari pelatih, pemain maupun taktik permainan. Di 2010 dan 2014 nama-nama seperti Sneijder, Robben, Van persie boleh dibilang berada di puncak permainan mereka. Ditambah pada 2010  masih ada nama Nistelrooy, Van Bronckhorst, Van Bommel, serta Huttelar yang juga

Setelah gelaran piala dunia 2014 selesai, dan banyak pemain hebatnya pensiun dan mulai termakan usia, ditambah bergantinya pelatih kepala, membuat prestasi Belanda langsung terjun bebas.Regenerasi yang terlambat ditenggarai menjadi salah satu penyebab mandeknya prestasi Belanda. Pemain-pemain Belanda yang sebelumnya mengisi posisi-posisi kunci di klub klub papan atas eropa sekarang jumlahnya semakin sedikit. Bahkan banyak yang hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Nama-nama seperti Cilessen, Veltman, Mempis , maupun Vincent Janssen terbukti belum mampu menggantikan peran para seniornya. Bahkan Dick Advocaat masih harus memanggil Van Persie yang saat ini bermain di Fenebarce

Ditingkat klub dalam negeri juga sama, Ajax Amsterdam, PSV maupun Feyernood juga belum mampu berbicara banyak dalam kancah Eropa, klub - klub negeri kincir angin ini belum mampu bersaing di Piala Champions Eropa.  Mereka masih berkutat di Piala Europa.

Menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar bagi  KNVB (PSSI nya Belanda) untuk bisa segera secepat mungkin melakukan / membentuk generasi emas selanjutnya, untuk mengembalikan kejayaan negeri asal total football tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun