Mohon tunggu...
Henki Kwee
Henki Kwee Mohon Tunggu... -

Belajar memahami apa yang terjadi di sekitar dan menulis untuk berbagi pendapat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Office Boy dengan 3 Kartu Kredit

26 Agustus 2010   15:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat memiliki kartu kredit bagi setiap orang tentu berbeda. Ada yang memang menggunakannya sebagai pengganti pembayaran tunai sehingga selalu membayar tagihan secara penuh, ada juga yang menggunakannya untuk berhutang sehingga pada saat jatuh tempo tanggal pembayaran hanya membayar sebagian atau bahkan hanya melakukan pembayaran minimum. Pengguna kartu kredit jenis terakhir cenderung mengalami masalah dengan keuangannnya karena semakin lama beban hutang akan semakin bertambah karena denda, biaya bunga dan cicilan hutang pokoknya. Tidak mengherankan bila Bank Indonesia pernah melaporkan bahwa tunggakan kartu kredit di Indonesia cukup besar. Penyebabnya diduga kuat adalah sifat konsumtif yang tidak didukung oleh penghasilan memadai atau dengan kata lain besar pasak daripada tiang. Mengenai hal ini, saya teringat dengan salah seorang office boy (OB) di bekas kantor saya yang memiliki kartu kredit sampai 3 buah. Hal ini tentu merupakan suatu kejutan buat saya. Tanpa bermaksud berprasangka buruk, tentu bisa dibayangkan cara dia mendapatkan kartu kredit tersebut. Mungkin saja dia memanfaatkan kartu-kartu tersebut untuk pamer. Tetapi dari pengamatan dan cerita temannya ternyata dia betul-betul menggunakan kartu tersebut. Yang membuat saya bingung adalah bagaimana dia mengatur pembayaran atas tagihan dari kartu-kartu tersebut dengan penghasilan seorang office boy. Mungkin saja dia punya sumber penghasilan lain tetapi secara logika tentu penghasilan tambahannya tidak akan lebih besar dari penghasilannya sebagai OB. Kalau ya, tentu saja dia sudah pindah kerja. Saya hanya bisa menggeleng melihat hal tersebut, mengapa kartu kredit yang awalnya diciptakan untuk mempermudah kehidupan karena tidak perlu membawa uang tunai atu bisa menunda pembayaran sampai tanggal tagihan ternyata malah bisa menjadi bencana bagi yang tidak bijak dalam menggunakannya. Tentu tidak sedikit orang yang memiliki perilaku seperti itu dan fenomena ini juga terjadi di banyak negara. Semuanya bermuara pada satu penyebab yaitu berbelanja dengan uang yang belum dimiliki. Saking kuat memegang prinsip bahwa ia tidak akan membelanjakan uang yang belum dimilikinya, seorang teman bahkan sampai hari ini tidak pernah memiliki kartu kredit padahal memiliki penghasilan yang lumayan dari usahanya. Semoga kita semua semakin bijak dalam memanfaatkan kemudahan yang tersedia.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun