Mohon tunggu...
Mohammad Nurul Hajar
Mohammad Nurul Hajar Mohon Tunggu... Administrasi - Untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan

Membantu Guru Bekerja Lebih Baik dalam Pekerjaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepala Madrasah sebagai Pengungkit dalam Mewujudkan Madrasah yang Unggul di Era MEA

22 Maret 2018   22:23 Diperbarui: 22 Maret 2018   22:35 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut Halimy (2016:23) setidaknya ada dua makna sekolah/ madrasah unggul dalam dunia pendidikan.  Pertama, makna madrasah unggul lebih bersifat sosiologis. Secara sosiologis madrasah unggul dipahami masyarakat adalah madrasah yang memiliki jumlah siswa yang banyak. Dengan kata lain madrasah unggul adalah madrasah favorit. 

Madrasah unggul bisa juga dipahami karena memiliki siswa-siswa yang unggul. Untuk memperoleh siswa-siswa yang unggul, maka madrasah melakukan seleksi melalui beberapa tahapan tes. Bagi siswa yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan akan diterima. Jika tidak, maka harus mencari tempat belajar ditempat yang lain. Makna madrasah unggul yang kedua lebih substansial. Madrasah unggul adalah madrasah yang mampu mewujudkan visi, misi dan tujuan madrasah.

Terkait dengan makna madrasah unggul yang kedua, maka madrasah unggul memiliki ciri bahwa semua warga madrasah mampu memahami dan mewujudkan visi, misi dan tujuan madrasah. Ciri yang lain adalah menerima siswa tanpa seleksi. 

Masukan madrasah unggul tidak diseleksi mengacu pada suatu ukuran tertentu untuk diterima. Misalnya derajat IQ, kemampuan membaca, dan berhitung. Ketika penerimaan siswa, madrasah unggul melakukan pemetaan kemampuan siswa sebagai bahan masukan untuk kemudian dilakukan beberapa program yang relevan dengan kemampuan siswa yang memiliki perbedaan berbagai macam karakter .

Selain itu, madrasah unggul lebih mengutamakan unggul dalam hal etika dan perilaku. Dalam pengertian lain lebih menekankan akhlakul karimah. Contohnya, membangun karakter disiplin, tekun, santun, jujur, amanah, mengutamakan lingkungan madrasah bersih dan sehat, gemar membaca dan menulis. Untuk pembiasaan membaca dan menulis, madrasah unggul tidak hanya menekankan pada siswa. 

Budaya membaca dan menulis juga menjadi agenda wajib bagi guru-gurunya. Karena kebiasaan yang baik dalam membaca dan menulis yang dilakukan oleh guru, akan menjadi contoh nyata yang bisa ditiru oleh siswa.

Madrsah unggul juga ditandai dengan pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan. Untuk mencapai keadaan ini, madrasah harus memiliki agenda rutin pelatihan guru untuk meningkatkan wawasan, kapasitas dan keterampiran dalam pembalajara di kelas. Sebagai garda paling depan dalam peningkatan mutu pendidikan di madrasah, guru tidak boleh berhenti belajar dan melakukan perubahan.

Ciri madrasah unggul yang lain adalah sekolah memiliki hubungan yang baik dengan orang tua siswa. Hubungan yang baik ini bisa berkembang menjadi hubungan kemitraan yang baik pula. 

Hingga pada akhirnya akan mengantarkan madrasah sukses mewujudkan program-program madrasah. Pembentukan karakter baik di madrasah bila ada hubungan yang baik dan kerja sama yang selaras dengan orang tua, maka karakter baik itu akan mendapatkan penguatan positif ketika siswa ada di rumah. Namun sebaliknya, jika antara madrasah dan orang tua tidak ada kerja sama yang baik, maka kemungkinan karakter baik yang ditanamkan di madrasah tidak berkembang dengan baik pada diri siswa. 

Misalnya, kebiasaan membaca. Ketika siswa ada di rumah, orang tua menerapkan disiplin anaknya belajar dan membaca di rumah, maka kebiasaan membaca siswa mendapatkan penguatan. Namun bila sebaliknya, siswa mengalami pelemahan pembentukan karakter gemar membaca.

Madrasah unggul yang memiliki ciri sebagaimana dipaparkan di atas, bisa diwujudkan bila semua warga madrasah satu visi dan satu misi. Pada bagian ini peran kepala madrasah yang sangat menentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun