Mohon tunggu...
Gusti Ayu Eka Devita Anjani
Gusti Ayu Eka Devita Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Masih dalam Proses

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menang Kalah adalah Hal yang Biasa

13 November 2020   10:06 Diperbarui: 13 November 2020   10:10 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Halo !! Aku disini akan menceritakan sebuah pengalaman ku yang sangat berkesan dan tidak akan terlupakan tentunya untuk ku, mungkin kalian sebagai pembaca juga bisa mengambil pesan dari kisahku ini. Selamat menikmati kisah ku ini.

Namaku Gusti Ayu Eka Devita Anjani, biasanya orang orang disekitarku memanggilku dengan nama Ayu. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan kedua adik laki lakiku. Aku tinggal dilingkungan yang sangat tertib dan penuh aturan bagai burung didalam sangkar, lingkungan itu adalah asrama militer tempat Ajiku bekerja (Aji adalah sebutan ayah dalam bahasa Bali). Bundaku adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu siap sedia untuk mengurus persoalan rumah beserta isinya terutama suami dan anak anaknya. Kami semua hidup dengan kesederhaan yang telah diberikan Tuhan.

                Aku adalah pelajar yang masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) saat itu. Hari hariku ku jalani sebagai seorang pelajar pada umumnya, namun ketika temen temanku yang beragama islam libur dihari minggu, aku masih harus menjalani tugasku untuk menuntut ilmu keagamaan atau bisa dibilang aku sekolah agama setiap hari minggu. Sejak aku dilahirkan aku sudah memeluk agama Hindu, agama minoritas di daerahku meskipun agama minoritas aku tetap bangga dan aku juga tidak merasa harus minder dengan agamaku karena aku tinggal disekitar orang orang yang sangat memiliki toleransi yang tinggi antar umat beragama.

Di  sekolah agama atau biasa disebut Pasraman aku bertemu dengan teman teman ku yang seagama dari mulai kelas 1 sekolah dasar sampai kelas 3 SMA dari berbagai sekolah lainnya disekitar Cimahi bahkan Bandung. Saat itu aku berada dikelas 2 SMA, aku memiliki teman yang sudah bersamku sejak kelas 1 sekolah dasar yaitu Anisa,Dewi, dan Oka. Teman teman ku tidak hanya mereka saja masih banyak yang lainnya namun mereka sudah pindah dan banyak murid baru lagi yang masuk setiap tahunnya, jadi setiap ada yang pindah atau keluar pasti selalu ada orang orang baru lainnya.

Terkadang aku malas masuk sekolah agama apalagi disaat tugas sekolah umumku sedang banyak banyaknya. Tapi aku selalu ingat dengan ucapan kakekku saat aku kelas 1 sekolah dasar  " Ayu harus rajin sekolah agama yaa." Ucap kakek.

 Lalu aku bertanya dengan kepolosanku "Tapi kek kalo Ayu sedang cape atau rasa malas itu datang apa boleh Ayu bolos sekali saja?"

Kakek sedikit tertawa mendengar pertanyanku itu,  " Sini deh kakek kasih tau, Tuhan senang loh kalo Ayu datang ke rumahNya, apalagi kalo Ayu disana juga sambil belajar atau hanya bermain pun Tuhan akan senang karena Ia tidak merasa kesepian lagi dirumahNya." Ucap kakek padaku.

" Emmmm, baiklah akan Ayu usahakan Kek." Ucapku Saat itu. Lalu kakek berkata kembali "Kalo kita sering datang kerumah Tuhan, Tuhan juga akan sering main main ke rumah mu. Disaat Tuhan datang Ia pasti akan memberikanmu banyak hadiah."

" Apakah itu benar kek, jika begitu Ayu akan sering masuk sekolah agama, supaya aku dapat banyak hadiah dari Tuhan." Ucapku dengan nada yang sangat gembira. Lalu kakek hanya terenyum sambil mengusap kepalaku.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai mendapatkan berbagai macam jawaban dari berbagai pertanyaanku bahwa yang dikatakan kakekku itu benar, aku selalu mendapatkan berkat yang berkali kali lipat dari Tuhan setiap kali mendatangi rumahnya.

Singkat cerita ketika aku kelas 1 SMA semester 2, aku dikabari oleh guru pasramanku bahwa aku harus menjadi perwakilan dari Pasramanku untuk mengikuti ajang cerdas cermat tingkat remaja SMA se Jawa Barat untuk mewakili Pasramanku oleh salah satu guru agamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun