Mohon tunggu...
Gusti Imam Nugroho
Gusti Imam Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Ia juga berprofesi sebagai Guru disalah satu sekolah di DKI Jakarta. Dalam hal ini Gusti Imam Nugroho pernah memiliki pengalaman dalam Bidang Organisasi Kemahasiswaan didalam Kampus, Ia pernah menjadi Anggota Organisasi Internal Kampus di Universitas Indraprasta PGRI. dan ia juga pernah menjadi Anggota Organisasi Extra Kampus yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Dalam hal ini beliau adalah mahasiswa yang sangat Aktif ketika dikampus atau pun ranah kehidupan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Pantai Selatan

26 Agustus 2023   01:18 Diperbarui: 26 Agustus 2023   01:24 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Ilustrasi Cinta diPantai Selatan//Sumber:Dok.Pribadi"

Di tepian Pantai Selatan Jawa, terhampar pemandangan yang memesona saat matahari mulai merosot ke balik cakrawala. Ombak-ombak besar memecah dengan lembut di bibir pasir pantai, menghadirkan lantunan melodi alam yang menyejukkan. Di tengah harmoni alam ini, terjalinlah kisah cinta antara seorang pria bernama Tava dan seorang wanita bernama Danila.

Tava adalah seorang Mahasiswa yang gemar mengabadikan keindahan alam dalam Photo-photonya. Ia sering berkunjung ke pantai ini untuk mencari inspirasi. Sedangkan Danila adalah seorang penulis muda yang gemar merangkai kata-kata indah tentang alam dan perasaan.

Suatu hari, takdir mempertemukan Tava dan danila di pantai ini. Mereka bertemu saat matahari masih berada di ketinggian, memancarkan cahaya emas yang menyinari laut. Tava sedang  Memandang pemandangan pantai, dan Danila duduk di batu besar sambil mengamati ombak-ombak yang menghempas dengan tenang.

Ilustrasi//Sumber:Dok.Pribadi
Ilustrasi//Sumber:Dok.Pribadi

Perlahan tapi pasti, Tava dan Danila  mulai berbicara. Mereka berbagi cerita tentang cinta mereka terhadap alam, bagaimana ombak-ombak ini adalah seperti nyanyian alam yang paling merdu, dan bagaimana senja di pantai ini adalah lukisan hidup yang tak terlukiskan. Percakapan mereka berjalan alami, seakan mereka telah lama mengenal satu sama lain.

Hari-hari berlalu, dan pertemuan di pantai menjadi tradisi mereka. Mereka menghabiskan waktu bersama sambil menikmati senja yang merah jambu dan menjelang malam sambil mendengarkan suara ombak yang semakin menggoda. Perlahan, perasaan di antara mereka mulai tumbuh, seperti ombak yang perlahan naik menjelang pasang.

Pada suatu senja yang cerah, Tava  mengajak Danila berjalan di sepanjang pantai. Di tengah deburan ombak yang semakin liar, Tava mengungkapkan perasaannya kepada Danila. Ia merasa bahwa cinta mereka adalah seperti suara ombak yang tak pernah berhenti, selalu mengalir dengan indah dan penuh kehidupan. Danila tersenyum dan menjawab dengan perasaan yang sama. Mereka merangkul di bawah langit senja yang berwarna-warni, sambil ombak terus berbicara dalam nada yang penuh makna.

Kisah cinta Tava dan danila pun berkembang di pantai selatan Jawa. Mereka terus menemukan inspirasi dalam alam, dan cinta mereka semakin dalam seiring dengan berjalannya waktu. Pantai yang menyaksikan awal cerita cinta mereka juga menyaksikan setiap babak indah dari perjalanan cinta yang tak terlupakan.

Dan begitulah, di tepian Pantai Selatan Jawa, suara ombak yang merdu dan senja yang memukau menjadi saksi bisu dari kisah cinta antara Tava dan Danila, yang terus berkembang seperti alam yang selalu hidup dan berubah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun