Setelah Mecah Durian Minggat
Desy mendapat julukan kembang desa yang lugu begitu juga kekuarganya. Wajahnya kuning, cantik, ramah, rambut agak kriwul. Dari keluarga terhormat. Bapaknya kepala Peretanian. Ketika silaturahmi ke buleknya di Bandung berkenalan dengan jejaka ganteng di kereta. Perkenalan berlanjut. Setelah 1 bulan lelaki melamar ke keluarga Desy. Disambut dengan makanan dan sajian yang mantab. Saya dan 3 teman  heran dalam batin,  kok melamar sendirian. Tapi karena sama-sama senang, bapak ibunya menerima lamaran Dedy. Keluarga langsung menentukan hari H nya.
Ketika hari H disambut keluarga dengan menyembelih kerbau, ada sound sistem, terop mewah dan nanggap wayang kulit. Semua kekuarga, teman, tetangga diundang. Â Tepat jam 08.00 pernikahan berlangsung dan Syah. Â Lagi- lagi aneh tidak ada yang mendampingi keluarga Dedy sebagai temanten laki-laki. Aku dan 3 temanku yang ikut menyiapkan segala sesuatu terheran-heran.
Dua minggu setalah pernikahan saya ditelpon Desy dengan menangis. Kami bertiga datang ke rumah Desy, bahwa Dedy melarikan diri, pergi tanpa pamit istri dan keluarga. Saya dan 3 teman  sangat terkejut. "Lo..tenan, bajingan tengik, habis mecah duren minggat. Kurang ajaaaaar...! teriak Wakit calon adiknya! Desy lemas terkapar di lantai.
Rumah Syiar Tlanak, 25102021.12.45
Persiapan PTM Sore
Cak Inin Mukminin
* Lo...sungguhan, bajingan lehai, habis mecah duren minggat (setelah mrawani/ berhasil hubungan mendapat keprawanannya pergi tanpa pamit).