Sudah saya paparkan beberapa kasus kekerasan seksual yang terjadi. Ya memang benar islam melarang keras tindakan kekerasan seksual. Islam merupakan agama yang ramah dan anti-kekerasan. Menurut islam, jangankan melakukan tindakannya, mendekatinya pun menjadi suatu hal yang di haramkan.
Yang menjadi pusat perhatian saya selanjutnya adalah para pelaku kekerasan seksual. Jika dilihat dari sudut pandang agama, para pelaku kekerasan seksual diatas merupakan para pemeluk agama islam. Beberapa dari mereka adalah berprofesi sebagai guru agama.
Nah itu yang menjadi persoalan serius terutama bagi saya. bagaimana tidak, dikhawatirkan muncul beberapa narasi atau pernyataan dari pemeluk agama selain islam bahwa 'islam hari ini sudah lagi tidak ramah', dibuktikan dengan para pelaku kekerasan seksual beragama islam.
Jangan sampai islam dan umat islam di Indonesia mencerminkan kembali keadaan dan budaya Kota Arab kala itu, yang penuh dengan kekerasan, diskriminasi, ketidakadilan dan kumuh baik secara emosional maupun intelektual.
Kekhawatiran saya bisa saja keliru dan bisa saja benar terjadi, yang terpenting sebelum narasi atau pernyataan 'islam sudah tidak ramah lagi' terlontar dan terdengar oleh kebanyakan orang. Baiknya kita selaku umat islam melakukan internalisasi dan refleksi lagi tentang ajaran islam yang disyari'atkan oleh Allah SWT.
Jika berbicara tentang syari'at islam. Syari'at Islam tidak bisa dilepaskan dan pasti selalu terikat dengan 'kemanusiaan'. Maksudnya syari'at islam pasti memerintahkan pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia dengan melakukan aksi-aksi kemanusiaan.
Jika berbicara tentang kemanusiaan. Kemanusiaan pasti melarang keras untuk merampas dan mengambil hak manusia lainnya. Jadi islam dan kemanusiaan mesti selalu disandingkan untuk melawan tindakan-tindakan cacat moral seperti kekerasan seksual.
Islam dan Kemanusiaan Buya Syafi'i Ma'arif
Setelah saya coba kaitkan antara islam dan kemanusiaan, saya akan uraikan sedikit tentang pemikiran Buya Syafi'I Ma'arif tentang islam dan kemanusiaan.
Didalam bukunya yang bertajuk Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan, Buya menjelaskan bahwa islam dan kemanusiaan yang mesti dikembangkan di Indonesia itu ,pertama, sebuah islam yang ramah, terbuka, inklusif dan mampu memberi solusi terhadap permasalahan besar bangsa dan negara.
Kedua, sebuah islam yang dinamis dan bersahabat dengan lingkungan kultur, sub-kultur dan agama kita yang beragam. Ketiga, sebuah islam yang memberi keadilan, kenyamanan, keamanan dan perlindungan kepada semua orang yang berdiam di Indonesia tanpa diskriminasi.