Lembaga Kebudayaan Masyarakat (LEKAT) Wonosobo kembali memunculkan produksinya. Kali ini berupa Festival Giriseba #2, perhelatan seni budaya yang diwujudkan dalam perhelatan lomba seni tradisi dan pengajian budaya yang menghadirkan Cak Nun dan Kiai Kanjeng.
Kegiatan yang didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo itu dihelat selama dua hari. Mulai tanggal 9 -- 10 Oktober 2019 di lapangan Krida Bhakti Kuripan Watumalang Wonosobo. Acaranya berlangsung meriah, ribuan pengunjung dari berbagai pelosok datang mengunjungi acara.
Masyarakat berfoto selfi di atas instalasi panggung bertingkat. Instalasi Hanoman terbuat dari bahan-bahan jerami, bonggol akar bambu, kelapa tua, batang pohon jagung dan sidogori kering, setinggi 7 meter itu menjadi magnet tersendiri selama berlangsungnya kegiatan. Penggarapannya memakan waktu tiga minggu lebih, dikerjakan oleh seniman-seniman dari desa Pandansari dan Sruni Wonosobo.
"Target Festival Giriseba memang bukan hanya menggelar pementasan semata. Festival ini harus menjadi ruang tumbuh akar tradisi yang selama ini hampir mati suri. Orang-orang semakin mengenal ragam warisan budaya yang ada, dan dari sisi pengembangan pariwisata memiliki multiplier effect yang jelas. Ada ekonomi tumbuh, ada kebanggaan pada masyarakat lokal terhadap berlangsungnya kegiatan itu," jelas Gusblero budayawan Wonosobo yang menjadi penggagas adanya Festival Giriseba.
