Mohon tunggu...
Askara Aliy
Askara Aliy Mohon Tunggu... Novelis - Berbagi

Belajar menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Korea dalam Prosa

17 November 2020   22:31 Diperbarui: 17 November 2020   22:58 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menyoal Nama

Jika kau memintaku menyebutkan nama penulis Korea, maka saya akan menjawab Park Ji Sung, Han Son Min, Oh In Kyun atau In Kyun Oh. Mungkin kau akan senang. Mungkin juga kau tidak mau ambil pusing. Sekali pun saya mengabsen nama pemain bola berasal Korea. Yang pertama gelandang energik yang besar di Manchaster United, yang kedua kini bermain di Totenham, dan nama terakhir merupakan pemain asing Asia milik Persib.

Mengetahui hal itu tentu kau bertanya lagi, apakah mereka menulis juga? Aku tidak tahu. Yang pasti mereka memilih untuk memaksa para wartawan menuliskan nama mereka dengan prestasinya yang membanggakan negara dan membuat menyesal para mantan karena telah meninggalkannya.

Ketidakmampuanku menyebutkan nama bukan didasari ketidaktahuan atau belum pernah membaca novel Korea. Di rak buku saya terselip beberapa prosa Korea. Kebanyakan darinya novel ekranisasi atau diekranisasi, novel yang mengadaptasi atau diadaptasi dari film. Di antaranya ada The Master Sun, My Girlfriend is Gumiho, Do Re Mi Fa So La Ti Do, Cool Guys Hot Ramen, Man Of Pure Love (tidak difilmkan) serta sebuah kumpulan cerpen terbitan 1996 Pertemuan; Kumpulan Cerpen Korea Selepas Perang terjemahan Maman S. Mahayana dan Teguh Imam Subarkah.

Sekali lagi jangan tanyakan siapa penulisnya. Menghafalnya sesulit mengingat wajah member boy/girlband. Belakangan ternyata ada satu girlband yang saya hafal nama sekaligus wajahnya tanpa ragu. 

Berbeda dengan penulis serumpunnya, Jepang, yang namanya lekat di ingatan karena menyimpan imajinasi. Ryunosuke Akutagawa misalnya, cerpen---seperti Jaring Laba-laba, Kappa, dan Rashomon mengingatkanku pada cerita rakyat yang pendek, sabar, dan memuat moral melebihi jumlah kata-katanya sendiri. Kenzaburo Oe, Yasunari Kawabata, dan tentu saja Haruki Murakami. Di Tiongkok saya mengenal Mo Yan yang karyanya berdarah-darah melebihi adegan film Deadpool.

Tetapi bukan berarti selepas baca tidak ada yang tertinggal. Novel karya penulis Korea itu memang bukan karya adiluhung yang mencerahkan, mengusik nurani, dan menggerakkan selayaknya karya Amerika Latin. Mereka populer, bertema utama cinta, tokohnya antara Si Kaya dan Si Miskin ala Cinderella, dan gaya bahasanya cair (minim metafora). 

Dalam konteks kepopuleran ini saya lebih menyukai Hell, I Married The Adolescent Aged 18 yang ditulis orang Indonesia, Arum Fatmawati. Sebagai novel fanfic penulis mampu menguasai medan lokasi dan budaya Korea sehingga pikiran, tindakan, dan ucapan Korea seutuhnya. Ditambah lagi karakter tokoh disesuaikan dengan bias sesungguhnya.

*Kesulitan menghafal nama itu dimanfaatkan pelatih sepak bola Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia. Dia sengaja mencantumkan tiga suku kata nama setiap pemain. Dalam sebuah wawancara ia mengatakan, semoga dengan hal itu para pemain Eropa lebih sibuk mengeja nama di punggung pemain ketimbang menjaganya. Han Son Min di Tottenham hanya mencantumkan Son di jerseynya.

Menyoal Gaya

Saya menyadari ketidakadilan saya dalam menulis ini. Saya yang miskin pengetahuan tentang sastra Korea menuliskannya seolah saya hafal betul tentangnya. Oleh karena itu tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai pembahasan sastra Korea utuh. Saya hanya memotret bacaan saya yang kebetulan ditulis oleh orang Korea dan berusaha menjabarkannya dan memberikan bandingannya dengan karya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun