Mohon tunggu...
Edy Santosa
Edy Santosa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru ndesa, sederhana, suka menulis prosa daripada puisi, suka humor, senang berbagi (terutama berbagi kesusahan), ingin terus belajar dan belajar ( kapan pandainya?). Hehehe.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

"Sega Ladha" Khas Kuliner Trenggalek

11 September 2013   16:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:02 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

"Sega Ladha" biasa ditulis "Sego Lodo" atau "Nasi Lodo" merupakan menu makanan khas yang menjadi ikon kuliner Kabupaten Trenggalek, salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur. Seiring dengan maraknya arus urbanisasi, jenis makanan khas kabupaten yang juga mendapatkan sebutan "Kota Tempe Kripik" dan "Kota Alen-Alen" ini sudah mulai menyebar ke berbagai wilayah Indonesia. Namun, seperti kata iklan "Lidah Tak Bisa Bohong" ternyata benar juga. Walaupun bisa menikmati nasi lodo di luar Trenggalek, rasa dan aromanya tidak akan sama dengan yang asli buatan warga Trenggalek sendiri. Tak heran jika musim liburan, banyak warga luar Trenggalek yang datang ke Trenggalek untuk menikmati kegurihan dan kelezatan nasi lodo khas Trenggalek di warung-warung lodo yang banyak tersebar di sepanjang jalan Trenggalek.

Nasi Lodo sendiri adalah menu makanan yang terdiri dari nasi gurih dan sayur lodo.  Nasi gurih adalah nasi yang waktu menanaknya diberi santan kelapa, sedikit daun salam dan garam secukupnya. Sedangkan sayur lodo  mirip opor ayam. Hanya saja, kalau sayur lodo, sebelum disayur ayamnya dipanggang lebih dulu. Memanggangnya dalam bentuk ayam utuh, bukan dalam bentuk potongan-potongan. Setelah ayam matang dalam panggangan, bisa disajikan dengan dipotong-potong lalu dimasukan kuah atau dibiarkan utuh dengan kuah terpisah. Kuah dibuat dari santan kental dengan bumbu-bumbu tertentu dan rasa agak pedas.  Dalam penyajian, nasi lodo disajikan bersama dengan kuluban yang biasanya dari kacang panjang, daun kenikir, daun bayam, daun kangkung, atau daun sawi.

Berberapa warga Trenggalek punya tradisi tersendiri dalam melestarikan menu nasi lodo ini. Misalnya saja di wilayah tempat tinggal saya, saat akan melakukan sholat idul fitri, setiap keluarga membawa nasi lodo yang ayam panggangnya dalam keadaan utuh. Nasi lodo ini diserahkan pada pengurus mushola/masjid. Oleh pengurus mushola/masjid, sebagian ayam panggang akan diambil dan dikumpulkan untuk dibagikan kepada semua yang hadir setelah sholat selesai dengan diberi nasi gurih yang juga diambilkan sebagian dari setiap bawaan warga. Hingga terjadilah proses tukar-menukar masakan nasi lodo.

Jika Anda penasaran, seperti apa sih rasa nasi lodo, Anda bisa melakukan Indonesia Travel dengan mengunjungi Kabupaten Trenggalek. Untuk mencari warung yang menyediakan menu nasi lodo juga tidak sulit karena biasanya warung-warung nasi sudah memasang nama menu tersebut di spanduk, baliho, ataupun didaftar menu mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun