Mohon tunggu...
Guritno Priyo Utomo
Guritno Priyo Utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mahasiswa yang mencoba belajar menjadi seorang penulis

Seorang Mahasiswa yang mencoba belajar menjadi seorang penulis dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seluk Beluk di Balik Ondel-ondel Jalanan

17 Juni 2020   11:27 Diperbarui: 18 Juni 2020   14:26 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu mereka juga tidak mampu memberikan penampilan yang dapat menarik perhatian masyarakat sehingga hal tersebut jelas menghilangkan esensi daripada ondel-ondel tersebut. 

Hal yang mendasari mereka untuk mempergunakan ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen adalah karena faktor ekonomi yang mengharuskan mereka untuk menjadi pengamen ondel-ondel.

Selain itu rendahnya tingkat pendidikan mereka juga menjadi alasan karena disatu sisi mengamen ondel-ondel menjanjikan penghasilan yang cukup besar sehingga banyak anak-anak yang tergoda untuk menjadi pengamen ondel-ondel.

Untuk menjawab pertanyaan mengapa para oknum tersebut menggunakan ondel-ondel sabagai sarana untuk mengamen sedangkan banyak alat lain yang bisa digunakan adalah mereka menganggap mempergunakan ondel-ondel tidak serumit menggunakan alat musik lain seperti gitar yang pada umumnya digunakan oleh pengamen dan membutuhkan keahlian khusus.

Lalu ondel-ondel juga dapat disewa dengan biaya yang relative murah dan menjanjikan keuntungan yang besar ketimbang menggunakan alat musik asli yang mana mereka harus membeli dahulu alat musik tersebut.

Lalu mengenai Dimana dan kemana para oknum pengamen ondel-ondel ini biasa mengamen kita dapat melihat pada dasarnya para pengamen ondel-ondel tidak terpaku pada satu daerah saja, mereka rela berkeliling dengan jarak yang cukup jauh karena mereka menganggap dengan begitu mereka mampu mendapatkan hasil yang maksimal. 


Sedangkan untuk menjawab siapa yang akan dirugikan dari adanya oknum pengamen ondel-ondel tersebut dapat dikatan jika hampir semua masyarakat dapat dirugikan, yaitu para masyarakat yang terkadang merasa terganggu dengan sikap para pengamen yang terkesan memaksa saat sedang meminta uang kepada masyarakat.

Para pengguna jalan yang kerap terganggu karena pergerakan ondel-ondel yang memakan lapak cukup besar, lalu para seniman asli yang tidak menyewakan ondel-ondel untuk mengamen karena mereka merasa hal tersebut malah mengurangi esensi dari ondel-ondel.

Dan yang pasti para pengamen ondel-ondel jalanan itu sendiri karena dengan mereka mengamen mereka malah akan membahayakan diri mereka sendiri karena besar kemungkinan mereka akan mengalami kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh pengendara kendaraan. 

Lalu untuk sejak kapan para oknum pengamen ondel-ondel tersebut mulai menjadi pengamen adalah biasanya mereka sudah menjadi pengamen sejak mereka masih anak-anak dari rentang usia 13 hingga 20 tahun dan mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya karena mereka telah merasakan kesenangan sesaat dari mengamen ondel-ondel.

Pada dasarnya mengamen ondel-ondel bukanlah merupakan hal yang dibenarkan oleh siapapun, hal tersebut dikarenakan dengan menjadi pengamen ondel-ondel masyarakat malah akan berpersepsi jika ondel-ondel hanya menjadi alat hiburan masyarakat kelas menengah ke bawah dan bukan merupakan suatu warisan budaya yang harus dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun