Salah satu bukti  Rikardo Hutajulu  memahami kebutuhan siswa adalah ketika anak-anak hendak mau ujian masuk  sekolah Unggulan. Tindakan Rikardo adalah melatih siswa intensif  sebelum ujian.  Kemudian  meperkenalkan test psikologis dan latihan Samapta.  Sebelum ujian masuk sekolah unggulan, apa yang akan diuji sudah dilatih. Dengan siswa yang dilatih, maka siswa ketika menghadapi ujian apapun mereka mudah beradaptasi. Selama ini siswa gelagapan ketika ujian karena mereka acapkali ujian yang belum pernah mereka lakukan. Jadi, wajar saja anak-anak dimana Rikardo Hutajulu menjadi pemimpin anak-anaknya terbanyak yang lulus.  Tidak satupun Kadisdik di Indonesia melakukan seperti apa yang dilakukan Rikardo Hutajulu.
Roh pendidikan  yang dimiliki Rikardo Hutajulu itulah yang membuatnya  berkeliling ke setiap sekolah kapan saja.  Setiap siswa yang berprestasi dijambanginya sejauh apapun.  Roh pendidikan itu menyala-nyala untuk membangun kualitas guru dan siswa.  Rikardo Hutajulu menyadari bahwa cukup banyak guru yang menjadi guru yang ketika kuliah tidak serius belajar atau lulus dari Perguruan Tinggi (PT)  yang baru didirikan atau PT yang  kurang layak yang disebut Universitas ruko.  Kelemahan guru waktu kuliah  harus di up grade agar  orang tua tidak mengantar  anaknya ke sekolah yang gurunya tidak bermutu.  Betapa  sedihnya kita jika anak sekolah di tempat gurunya tidak berkualitas.
Tulisan ini hendak menyampikan bahwa kebutuhan  pendidikan kita yang paling mendesak adalah  menyalakan roh pendidikan bagi setiap guru dan semua komponen bangsa. Dukung guru sepenuh hati dengan  dari mulai  regulasi yang berpihak kepada guru. Minimalisasi kebijakan-kebijakan yang membuat guru mengeluh.  Betul bahwa guru yang memiliki roh pendidikan tidak akan mengeluh tetapi  mereka harus didukung untuk memiliki kompetensi. Kompetensi itu terus diasah dengan kontinuitas  berlatih.
Di Toba  guru-guru dilatih secara kontinu  dan sistemik agar  mengajar  dimulai dari konsep dasar materi pelajaran yang disampaikan.  Guru yang mengajar  dengan konsep dasar itu  akan mudah untuk beradaptasi dengan pergantian kurikulum dan  cara evaluasi pendidikan.  Guru yang memiliki roh pendidikan secara otomatis membangun karakter siswa yang mumpuni.  Karena itu Mendikbudristek  perlu mendengar, berdialog, berdebat dengan seluruh komponen pendidikan yang salah satunya Rikardo Hutajulu dari  mantan Kadisdik Samosir yang kini Plt Kadisdik Toba.
