Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menteri Pertahanan dengan Anggaran Mana Tahan

22 Oktober 2019   09:54 Diperbarui: 22 Oktober 2019   11:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari berita detikfinance.com

Masih ingat saat debat pilpres lalu , Pak Prabowo dengan sangat  meyakinkan dan bersemangat dalam menerangkan sistem pertahanan keamanan Indonesia.

Anggaran untuk pertahanan dan keamanan saat ini  relatif kecil.  Untungnya , kondisi regional dan dunia saat ini selalu damai.

Kecuali beberapa titik konflik di Timur Tengah.
Itupun perang antar kelompok yang sejak dulu sering bertikai. Yang kata Trump " seperti anak kecil berkelahi".

Yang menarik untuk di lihat nantinya adalah bagaimana strategi seorang Menteri Pertahanan RI , bisa kelola anggaran yang relatif kecil , namun sistem pertahanan nasional tetap kuat dan siap bela negara kapan saja.

Kalau di lihat rincian anggaran pertahanan ,disektor pemeliharaan ,sebagai contoh , relatif  kecil.
Karena sistem alutsista adalah identik dengan tehnologi canggih. Dan itu hampir semua komponen impor. Artinya duit besar di butuhkan secara terus menerus.
Karena tehnologi senjata modern ,khususnya elektronik system computerized,  usia nya tidak bisa lama.
Selalu ada tehnologi baru yang muncul dan butuh untuk diadakan.

Dari data detik.com , alokasi untuk pemeliharaan/perawatan Alpung, KRI, Kal dan Ranpur/Rantis untuk 143 unit sebesar Rp 3,1 triliun.

Untuk  pemeliharaan/perawatan pesawat udara, senjata & Almatsus lainnya untuk 228 pesawat sebesar Rp 5,1 triliun.

Namun , strategi memaksimalkan sedikit nya anggaran bisa di tempuh berbagai cara.

Misal cara Amerika yang mengadakan peralatan ,unit dan suku cadang ,  senjata nya dengan departemen pertahanan nya  langsung membeli ke pabriknya dimana  peralatan itu dibuat. Kontrak nya pun bisa antar  pemerintah.

Tanpa lewat para  "makelar" dan birokrasi yang terlalu panjang.
Paling tidak harga bisa ditekan serendah mungkin.

Kecuali pengadaan kasur ,sabuk , kursi kantor , seragam  etc, yang kategori umum ,bolehlah pengadaan  lewat rekanan.
 
Indonesia adalah negara berdaulat dan merdeka  ,maka wajib mempunyai sistem pertahanan alutsista yang juga kuat. Untuk melindungi setiap rakyat nya dan menjaga sumber daya alam nya dari gangguan pihak asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun