Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesaktian Soekarno dan Pancasila

1 Oktober 2019   13:48 Diperbarui: 1 Oktober 2019   14:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Soekarno pertama kali ajukan konsep Pancasila ,sebagai dasar negara di tanggal 1 Juni 2019 di hadapan peserta rapat BUPKI ( Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Sejarah lalu mencatat, butir butir sila di Pancasila itu ada dalam penetapan Undang - undang Dasar 1945 yang di sahkan tanggal 18 Agustus 2019 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Sekitar tahun 1960 , Soekarno hadiri sidang PBB.  Bukan sekedar seperti hadiri acara kondangan biasa. Tapi Soekarno datang dengan gagah berani meski mewakili negara baru merdeka dan sedang berkembang.

Selain mengkritik PBB , karena  Soekarno muak dengan kinerja PBB yang hanya lebih memihak kepentingan negara - negara besar dan penjajah. Maklum, donatur terbesar PBB ya negara besar itu.

Soekarno juga usulkan ke PBB , untuk akhiri perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika , nilai sila  Pancasila dimasukkan dalam piagam PBB.  
Dimana Indonesia hingga saat itu , telah sukses hidup relatif  damai bagi semua rakyatnya  dengan berdasar pada  Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.  
Meskipun Indonesia terdiri dari beragam adat ,suku, warna kulit  dan agama. Indonesia adalah personifikasi PBB yang juga di terdiri dari keberagaman bangsa, adat ,kebiasaan  dan agama.

Alhamdulillah , Telah banyak ujian dilalui bangsa Indonesia yang ingin Indonesia pecah belah ,  namun Pancasila tetap sakti. Kokoh sebagai dasar hidup bernegara bagi  semua rakyatnya.

InsyaAllah , Indonesia dari Sabang sampai Merauke akan tetap damai dan sejahtera di bawah Kesaktian  Pancasila

Mari membangun Indonesia bersama, jangan justru sibuk memecah belahnya.

Percayalah dengan kesaktian Pancasila kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun