Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menebak Resep Jitu MU-nya Mourinho Taklukan City-nya Guardiola

9 November 2018   13:17 Diperbarui: 12 November 2018   08:20 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Guardiola hampir selalu menerapkan formasi 4-3-3 dalam setiap laga. Sama dengan yang di terapkan di team Barcelona yang sangat sukses besar.
Saat pemain belakang lawan memegang kendali bola , 3 penyerang City akan menekan dan berusaha merebut bola.
Apabila pemain lawan  lolos dari 3 pemain depan City , secara berlapis 3 pemain tengah City akan langsung menekan pemain lawan .  Di saat itu juga , 3 pemain depan , mencari posisi di depan bek untuk melapis lagi pertahanan. Bisa dibayakan akan repotnya menyerang City.  Dalam istilah taktik bertahan , taktik ini  umum dinamakan " pressure when ball loose ".  
Dalam penyerangan , City andalkan tidak hanya 3 pemain depan, tapi juga 3 pemain tengahnya. Dengan 4 pemain bertahan setia di posisi pertahanan. Dalam menyerang  , mereka manfaatkan luas lapangan. Serangan bisa lewat tengah atau pinggir lapangan. Semua sama membahayakan. Karena semua  pemain City sudah dibekali kepercayaan diri dan latihan keras untuk skill terbaik , yakni harus mampu lewati satu dua pemain lawan. Kalau pemain mudah cemas  atau tidak pede bisa lewati pemain lawan, ya bakalan nggak akan bisa nyerang dan mendekat ke mulut gawang.  
Saat pemain City berkali kali bisa lewati pemain lawannya. Niscaya lawannya akan tambah runtuh mentalnya. Ini akan lebih mempermudah gol-gol tercipta oleh pasukan City.
Tapi jangan cemas bagi fans MU. Hal hal seperti ini sudah ada dalam benak Mourinho.
Ada kartu truf bagi Mourinho ,yakni absen nya De Bruyne sebagai jendral serangan lapangan tengah City. De Bruyne bagi Mourinho masih menjadi momok bagi pertahanan MU. 

Yang bagus di MU , bahwa terlihat di team MU saat ini. Semua pemain MU terlihat senang , juga mendukung dan patuh dengan Mourinho. Ini modal besar bagi Mourinho terapkan taktik nya.
Mirip melawan Juventus , Mourinho akan memakai formasi 4-3-3.  Jadi sama formasi nya dengan Manchester City.  Ini berarti 2 kesebelasan , semua pemain akan saling berhadapan atau head to head.  Yang lebih jago dalam duel bola , maka ball possession akan direbut.  

Untuk susunan pemain /  line up utama tetap terpasang  Pogba di tengah dan Martial di depan.
 
Skenario pertandingan 

Di babak pertama , MU akan cenderung bertahan. 4 bek akan di lapis oleh 3 pemain tengah. Dengan sesekali spekulasi serangan balik lewat 3 pemain depan.  Kalau beruntung akan ada gol bagi MU. Kalau tidak , masih ada babak kedua. Bagi City , tembok pertahanan MU harus di coba bobol gawang dengan spekulasi tendangan jarak jauh. Tapi tentu MU akan antisipasi hal ini. Hasil draw tentunya masih masuk akal. Kalau City beruntung , akan ada 1 gol bagi City.  Dengan intensitas menyerang di pihak City , tentu lebih menguras tenaga pemain City. Juga mental akan tergerus,jadi frustasi  ,kalau segala upaya menemui jalan buntu. 

Babak kedua ,nanti nya , di 25 menit awal babak kedua , MU mulai peragakan lebih menyerang dan 3 pemain tengah mulai berani naik. Mendukung 3 pemain depan. Kalau beruntung , Martial atau Sanchez  akan cetak gol.  Tapi Ini juga fase krusial ,karena bisa saja City akan bisa membuat gol lewat serangan baliknya yang secepat kilat. Terutama lewat Mahrez dan Raheem yang sedang on fire.  Tapi dengan kecepatan Young dan Shaw bisa kembali ke posisi sebagai bek sayap. Bisa saja City tetap kesulitan dengan serangan baliknya. 

Di 20 menit akhir , inilah sebenarnya pertandingan sesungguhnya akan terlihat.  Kalau melihat Ali vs Foreman , pada 2 ronde akhir adalah terlihat Ali sesungguhnya. Saat MU lawan Juventus , terlihat sekali keaslian team nya Mourinho pada 20 menit akhir. Pemain Juventus yang sudah terkuras habis fisik dan mental nya. Hanya bisa menangis , gawangnya bobol gol demi gol. Mereka tahu , kalau tidak bisa berbuat apa apa saat MU perlihatkan taring dan cakarnya yang tajam menusuk jantung mereka.
Di 10 menit akhir , kalau gol dari MU belum tercipta ,maka Fellaini akan masuk. Dengan tubuh masih fit. Tentu akan mudah bagi Fellaini duel udara dengan bek City yang sudah loyo.
Bek City akan mendua konsentrasi nya. Menyetop serangan dribbling ala Martial atau sundulan bola oleh Fellaini.  Saat inilah Guardiola nyesel kenapa bek Liverpool Van Dijk dulu  gagal di rekrutnya. 

Prediksi Skor akhir 

Saya prediksi skor akhir adalah 2-1 untuk MU. atau 1-0 untuk MU.
Skor ini mungkin agak subyektif , karena saya fan Mourinho. Tapi kalau Mourinho lakukan apa yang saya uraikan di atas. Niscaya skor diatas akan tercipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun