Mohon tunggu...
AA Istri Raka Mira P
AA Istri Raka Mira P Mohon Tunggu... Lainnya - -

Mahasiswa Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pengedukasian UMKM dengan Memanfaatkan Pemasaran Online serta Pengenalan Teknik Fotografi

27 Mei 2021   12:21 Diperbarui: 27 Mei 2021   12:28 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Ni Nyoman Ayu Suryandari dan Anak Agung Istri Raka Mira Pitaloka

COVID 19 adalah pandemi yang terjadi sejak akhir tahun 2019 yang telah memakan banyak korban. Gejala umum yang terjadi jika terkena virus COVID19 adalah berupa demam 38C, batuk kering, dan sesak napas. Virus ini dapat menular melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin,virus ini juga dapat menular melalui kontak fisik oleh orang yang tertular covid 19. Beberapa pencegahan telah banyak disosialisasian seperti pemakaian masker, rajin mencuci tangan dan menjaga kontak fisik atau jaga jarak dengan orang lain.

Pandemi COVID 19 yang telah terjadi semenjak awal tahun 2019 tentunya membawa dampak yang serius baik dari segi kesehatan maupun ekonomi yang tidak bisa dihindari oleh seluruh masyarakat. Dengan ditetapkannya aturan pemakaian masker, harus menjaga jarak, dan ditutupnya akses untuk para wisatawan masuk ke Indonesia khususnya Bali oleh pemerintah, tentu membawa ancaman yang serius yang membuat menurunnya ekonomi masyarakat dan pola pemasaran yang berubah salah satunya untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terletak di Desa Paksebali. Banyak UMKM yang rugi maupun berhenti menjalankan usahanya karena penurunan pendapatan yang signifikan akibat adanya pandemi covid-19 saat ini.

Banyak strategi yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk tetap mempertahankan bisnisnya agar tetap bisa berjalan di masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah pemasaran secara online. Dengan memasarkan produk secara online, maka produsen dan konsumen tidak perlu bertemu langsung pada satu tempat dan juga mempunyai jangkauan pemasaran yang sangat luas. 

Serta dengan dilakukannya pemasaran online, para pelaku usaha juga lebih mudah dalam menjelaskan info produknya secara lebih mendetail dan memberikan tambahan konten seperti visual yang lebih menarik dari foto produk maupun caption produk yang relevan agar mampu lebih menarik calon pembeli. 

Namun kurangnya pemahaman masyarakat khususnya pelaku UMKM akan cara berbisnis di era new normal ini tentu saja berdampak pada keberlangsungan usaha itu sendiri. Banyak pelaku usaha yang masih bingung menggunakan social media maupun e-commerce lainnya seperti Shopee maupun Tokopedia untuk membantu mereka mempromosikan barang dagangannya maupun memanfaatkan teknologi terkini untuk membantu mempermudah pencatatan laporan keuangan secara mudah dan sederhana. 

Maka dari itu, Universitas Mahasaraswati Denpasar hadir dengan melakukan Pengabdian Masyarakat guna untuk membantu permasalahan UMKM yang mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya akibat kurang maksimalnya pemasaran produk yang dilakukan secara online.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat kali ini dilakukan pada UMKM Ibu Agung yang merupakan pemilik UMKM "Rai Sinar" yang bergerak di dalam pembuatan dan penjualan perlengkapan upacara yadnya yang terbuat dari kain beludru seperti Ider-ider, Pedapa, Saput Saka, Parba, Wastra, dan Roncean (pita silang) yang telah berdiri sejak tahun awal 2015-an dan berada di daerah Puri Satria Kawan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. UMKM yang berfokus pada produksi, penjualan dan juga menerima pesanan untuk keperluan alat upacara yadnya yang dulunya sebelum adanya pandemi memiliki cukup banyak pesanan per minggunya, namun sekarang hanya memiliki sedikit pesanan per minggu. 

Saat dilakukan wawancara ketika observasi, Ibu Agung mengatakan, penurunan pesanan terjadi karena keadaan ekonomi yang memburuk karena daya beli masyarakat yang menurun. Selain itu, diketahui jika UMKM yang dimiliki oleh Ibu Agung  masih mempromosikan barang produksinya secara langsung ke masyarakat dan mengirim pesanan hanya pada pelanggan tetapnya di beberapa toko, serta hanya mengandalkan bantuan promosi di Facebook dan  Instagramnya. 

Selain itu, ketika observasi juga ditemukan beberapa permasalahan yang dialami jika Ibu Agung belum paham dengan cara promosi secara maksimal melalui social media ataupun E-commerce seperti Shopee dan pencatatan laporan keuangan yang sederhana yang bisa diterapkan melalui aplikasi di handphone yang bisa didownload dengan gratis karena selama ini Ibu Agung hanya mengandalkan pencatatan secara manual. 

Pencatatan laporan keuangan ini tentu sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan dan perkembangan UMKM agar dapat menyimpulkan apakah UMKM berkembang atau tidak apalagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun