Mohon tunggu...
Gunawan Sri Haryono
Gunawan Sri Haryono Mohon Tunggu... lainnya -

Menjadi sahabat bagi yang sedih, menjadi teman bagi yang bersukacita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lengser Keprabon Madeg Cakil

25 Januari 2017   12:13 Diperbarui: 25 Januari 2017   12:19 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akan tetapi benarkah ia diam ? Ia membiarkan alam Hastina hancur? Tidak. Begawan Abiyasa mendoakannya. Ia memayu hayuning nagara dengan doa –doa dan nasihat-nasihatnya. Dan ia tentu mendoakan supaya yang benar yang menang, sekalipun mereka sama-sama cucu-cucunya. Hal ini terbukti kemudian setelah perang usai, Abiyasa mengunjungi Hastina,memberkati cucu canggahnya Parikesit , dan setelah itu dijemput kereta kencana dari Kahyangan. Kehadiran Abiyasa untuk memberkati cucu Arjuna sebagai ratu Hastina adalah keberpihakan. Namun keberpihakan moral. Ia tidak ikut serta dalam perebutan dukung mendukung perebutan tahta . Ia mendukung kebenaran dengan cara spiritual.

LENGSER KEPRABON MADEG CAKIL

Siapa Cakil ? Cakil adalah raksasa dengan muka yang khusus. Ia tidak besar seperti raksasa pada umumnya. Ia seperti manusia biasa. Bahkan bersenjata keris juga. Akan tetapi ciri-ciri raksasanya masih ada . Ia punya taring, namun taring itu tumbuh dari rahang bawah, dimana rahang bawahnya sangat maju ke depan. Ia dan ke tiga teman raksasanya , yaitu raksasa Terong, Raksasa Rambut Geni, dan Raksasa Pragalba, selalu menjaga hutan dan menghadang para kesatria yang akan memasukinya. Tidak tahu bagaimana riwayatnya, dan dari mana sebenarnya asalnya, tetapi Cakik selalu muncul di berbagai hutan yang dilewati kesatria.

Saat Arjuna lewat ditemani para punakawan, ia dan gerombolannya menghadang. Cakil akan bertempur  dengan Arjuna lebih dahulu. Pertempuran yang begitu hebat.  Ia mengeluarkan kerisnya dan menyerang Arjuna dengan ganas. Namun celakanya, ia tertusuk oleh kerisnya sendiri dan mati.

Anehnya, nanti kalau kesatria lain lewat, misalkan Abimanyu  ditemani para punakawan, ia juga akan dihadang oleh Cakil dan gerombolannya lagi. Dan ia akan mati lagi tertusuk kerisnya.

Bahkan saat Arjuna pergi lagi melewati hutan lain dalam kisah yang lain, Cakil ini juga akan muncul lagi, dan akan mengalami kisah yang tragis tadi.

Jadi siapa Cakil ? Ada berapa Cakil?

Orang jawa menamakan perang Cakil dengan kesatria sebagai perang kembang. Mungkin ini adalah gambaran kembange lelaku. Setiap orang yang akan menjadi kesatria  akan selalu berhadapan dengan Cakil. Ia akan diuji. Ia akan dihalang-halangi oleh keburukan. Ia harus terbukti bisa mengalahkan keburukan sebelum memimpin negara.

Cakil adalah tantangan . Cakil adalah sifat buruk yang selalu menggoda , bahkan menghambat seseorang yang akan memimpin negara.  Cakil ini akan selalu ada dalam setiap perjalanan seseorang yang dipanggil oleh yang mahakuasa untuk menata alam. Kalau begitu Cakil itu berjumlah banyak dan akan selalu ada sepanjang jaman. Cakil bisa manusia,bisa keadaan-keadaan, bisa juga nafsu-nafsu dalam diri manusia.

Manusia yang menjadi Cakil, ia bisa merepotkan para kesatria, namun pada akhirnya ia akan mati oleh senjatanya sendiri.

LALU ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun