Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Paket Internet Habis Simcard Dibuang

15 Februari 2015   23:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08 3220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Jualan Simcard Internet menggunakan mobil (sumber:docpri)"][/caption] Setelah operator Esia yang melayani internet dengan jaringan CDMA "karam" di daerah saya (baca disini). Akhirnya saya tidak berlangganan internet pada satu operator tertentu. Saya lebih memilih menggunakan modem GSM dengan bergonta-ganti Simcard. Saya tidak sanggup mengkoleksi begitu banyak modem seperti yang dilakukan pak Tjipta di sini. Saya lebih memilih berganti-ganti simcard dari operator GSM mana saja yang harganya murah dan menyediakan kuota "banjir". Kuota banjir artinya dengan harga murah kuotanya melimpah. Sekarang ini di Medan tempat saya berdomisili lagi menjamur para penjual kartu-karu internet yang habis pakai simcardnya dibuang.Mungkin di kota-kota besar lain juga ada. Mereka berjualan dengan menggunakan mobil-mobil pribadi disepanjang jalan protokol di kota Medan. Yang paling banyak adalah di jalan DR Mansyur di depan kampus USU. Disana kita bisa memilih mau pake operator GSM mana saja seperti Telkomsel, Indosat, XL dan Tri. Ada berbagai macam paket kuota yang ditawarkan dengan harga bersaing yang relatif murah. [caption id="" align="alignnone" width="540" caption="Peluang usaha berjualan simcard internet dengan mobil (sumber:docpri)"] [/caption] Peluang bisnis penjualan kartu (simcard) internet ini sepertinya sangat menjanjikan. Terbukti saya perhatikan semakin ramai saja orang-orang yang berjualan terutama di sepanjang jalan depan kampus bahkan di jalan -jalan protokol lainnya di kota Medan. Hanya dengan mobil yang dibuka bagasi belakangnya mereka sudah bisa menggelar barang dagangannya. Kemudian disekitar mobil dipasangi spanduk yang berisi daftar harga dan paket serta operator internet yang mereka jual. Dengan demikian orang-orang yang butuh internet murah seperti saya ini sangat diuntungkan. Bayangkan ada paket internet dengan kuota 13 GB yang harga hanya Rp 25.000,- saja. Paket ini dimiliki oleh operator Indosat. Tapi paket ini ada jam "pocongnya". Hehe artinya paket yang terbesar 8 GB disediakan pada tengah malam antara pukul 01:00 WIB sampai 06:00WIB. Makanya saya katakan jam pocong, karena di jam-jam itulah para pocong berkeliaran hiii. Bagi yang doyan download tengah malam maka paket ini sangat cocok untuk diburu. Tak heran kadang persediaan kartu ini sering kosong karena selalu laris diserbu mahasiswa "kalong" yang rajin download tengah malam berlomba bersama para pocong. Namun hati-hati juga dalam membeli paket internet dengan kartu-kartu ini. Pilihlah operator yang sinyalnya kuat di sekitar rumah kita. Kan biasanya kita berinternet di rumah yang menggunakan modem. Jangan karena murahnya saja tetapi ketika dipakai di rumah sinyanya Edge atau GPRS. Carilah operator yang sinyalnya HSDP sehingga internet kenceng. Lagi pula saat membeli periksa benar-benar bahwa kartu yang kita beli sudah diaktifkan dan sudah berisi paket sesuai yang dijanjikan oleh si penjual. Karena pernah kejadian saya membeli kartu internet yang kosong tanpa paket. Kalau tempatnya tidak jauh bisa saat itu juga dikembalikan sih. Namun kan sangat merepotkan apalagi kalau si penjualnya lupa kita tadi baru membeli padanya. Saya rasakan memang sejak saya memakai paket internet habis pakai buang ini agak hemat dan bisa memilih-milih jika kartu yang satu lelet saya bisa ganti dengan paket dari operator lain. Biasanya yang agak kencang internetnya di rumah adalah operator Indosat dan XL. 2 Operator ini yang kartunya selalu tersedia di dompet saya untuk dimasukan ke modem GSM saya. Untuk operator  XL biasanya saya memilih paket yang isinya 8GB seharga Rp 30.000,-. Untuk Simpati saya tak mau beli karena harga paketannya masih relatif mahal dan sinyalnya buruk di sekitar rumah saya. Demikian juga dengan Tri yang jaringannya juga semakin lelet. Jadi sekarang saya tak pusing-pusing berlangganan internet lagi. Lebih baik beli paket habis dibuang seperti makan nasi bungkus saja habis nasinya  bungkusnya langsung dibuang hehehe. (Maklum mantan pasukan nasi bungkus hehehe). Artikel terkait: - Artikel 1 - Artikel 2

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun