Seminggu sebelum berkunjung, Pak Jepe Jepe melalui pesan WA memberitahu saya bahwasannya beliau akan datang ke Labuan Bajo dalam rangka menjalankan tugas kenegaraan.
Membaca pesan dari beliau tersebut, lantas respon spontan saya sangat girang. "Baguslah, biar nanti bisa ketemuan sekaligus ngopi bareng. Kendati, jika kelak jadi, pak Jepe merupakan kompasianer pertama yang baru saya temui langsung" batinku.
Beliau kemudian menawarkan pada saya "kira-kira apa yang perlu saya bawakan dari Jakarta? (Semisal oleh-oleh, cindramata, dlsb)."
Saya sewaktu itu memang masih sungkan dan/atau takut beliau kerepotan kan bisa berabe tuh.
Namun, berkenaan dengan keperluan akan obat-obatan demi pemulihan kesehatan, tanpa tendeng aling saya meminta bantuan beliau untuk membelikan vitamin tulang. Berhubung pula di sini tidak dijual di apotek-apotek terdekat.
Akhir kata, jadilah itu barang. Dan Pak Jepe Jepe siap membelikannya untuk saya.
Puji Tuhan. Tak hanya girang seperti anak kecil, saya pun sedemikian bersyukur.
Lebih lanjut, pada hari terakhir kegiatan yang diadakan di salah satu hotel di Labuan Bajo, saya akhirnya berkesempatan jumpa secara langsung dengan Pak Jepe Jepe.
Seperti dugaan saya di awal, beliau memang luwes dan bersahabat. Sepintas terlihat dua sahabat lama sedang berbincang santai di lobby. Tidak ada kesan yang memanggungkan relasi senior-junior. Ya, kami mengobrol seperti berguyon di Kompasiana atau di WAG.
Setelah baku sapa sebentar di dalam, saya lalu mengajak beliau untuk jalan-jalan asyik, keluar menyaksikan depa demi depa kota Labuan Bajo yang sesekini bertajuk pariwisata super premium itu.