Mohon tunggu...
Gufita sitiamalia
Gufita sitiamalia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka berpetualang dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lembah Tengkorak, Satu-satunya Hidden Gem di Bandung Timur!

19 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 19 Juni 2023   08:04 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah kepenatan saya bekerja, tiba-tiba teman saya merekomendasikan tempat healing yang bernama Lembah Tengkorak, terbesit dipikiran saya kalau lembah tengkorak itu merupakan lembah yang menyeramkan karena namanya terkesan mistis, namun teman saya meyakinkan bahwa lembahnya sangat indah dan juga termasuk surga tersembunyi. Dari situ saya mulai merencanakan untuk pergi ke sana dengan menanyakan kepada teman saya apa saja yang harus dipersiapkan.

Setelah semunya sudah dipersiapkan, dimulai dari fisik yang prima, bekal makanan, jas hujan plastik (karena ditakutkan akan turun hujan), dan juga sepatu outdoor. Saya kemudian pergi menggunakan motor, karena tidak ada transportasi umum yang tersedia ke sana.

Akses menuju lembah tengkorang melalui rute Agro Wisata Kebun Kina PTPN yang ada di Palintang, Ujung Berung. Sebenarnya ada banyak jalan menuju Lembah Tengkorak selain dari Ujung Berung, yaitu bisa melalui Lembang dan juga Kiara Payung Sumedang. Namun saya memilih melalui Ujung Berung karena dekat dengan tempat saya tinggal, hehehe.

Saat tiba di palintang, saya menitipkan motor di rumah warga dengan membayar parkir seikhlasnya. Warga sekitar sana terkesan sangat ramah dan juga terbuka. Saya sempat mengobrol dengan Abah pemilik rumah yang menjadi tempat saya menitipkan motor. 

Abah bilang bahwa Lembah Tengkorak dulunya terbentuk dari longsoran Gunung Pangparang tahun 2017 yang membendung sebagian sungai yang dekat dengan longsoran hingga pada akhirnya membentuk Danau kecil. 

Warga di sekitar sana biasanya menyebut Lembah Tengkorak dengan sebutan Danau Urugan. Nah, dinamai Urugan yang dalam bahasa sunda artinya longsoran.

Setelah selesai mengobrol dan menitipkan motor, saya langsung melakukan perjalanan dimulai dengan menyusuri jalan bebatuan kemudian perkebunan warga, setelah 1,5 jam perjalanan, saya beristirahat sebentar sekitar 10 menit di tanah ilalang landai yang sepertinya bisa dipakai untuk camp. Untuk suasananya sangat sejuk karena di tempat saya istirahat itu di sisinya terdapat kebun, dan sisi sebelahnya lagi terdapat hamparan gunung-gunung.

Perjalanan dimulai lagi karena saya ingin cepat sampai. Sesudah melewati perkebunan, saya melewati sungai kecil dan memasuki kawasan hutan yang jalurnya kecil dan masih rimbun sekali, saya agak kesulitan berjalan bahkan sesekali terpeleset jatuh. 

Namun saya tidak pantang menyerah, saya terus melanjutkan perjalan hingga di tengah perjalanan saya menemukan Cacing Sonari, yang merupakan cacing tanah yang berukuran besar. 

Waw saya sempat Speechless, karena senang bisa melihat Cacing Sonari secara langsung, biasanya saya melihat Cacing ini di Reels Instagram orang-orang yang sedang berada di Gunung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun