Dengan film kita bisa bercerita, bisa menyampaikan ide-ide dengan cara yang menarik, dan tentunya bisa memberikan inspirasi bagi siapa saja yang melihatnya. Ya, dunia film sekarang ini memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, baik itu film layar lebar, sinetron, maupun film dokumenter. Tidak hanya melihat dan membuatnya saja, orang-orang di negeri kita tercinta ini bahkan bisa menorehkan prestasi membanggakan melalui film dan prestasi itu merupakan langkah awal Indonesia untuk bisa menjadi kiblat dunia perfilman dunia.
Sekarang ini prestasi-prestasi para sineas Indonesia sudah semakin banyak, semakin berkibar di dunia perfilman Internasioanl. Perlahan demi perlahan Indonesia dipandang baik oleh dunia melalui Film. Mimpi agar dunia perfilman Indonesia agar maju seperti di Holywood memang ada, mimpi yang tidak mustahil dan mimpi yang sekarang ini perlahan demi perlahan mulai diwujudkan.
Impian untuk menjadi kiblat dunia perfilman dunia juga bukan merupakan hal yang mustahil. Beberapa tahun ke depan jika para sineas Indonesia terus bekerja keras, terus mengasah kemampuannya, dan terus menghasilkan film-film yang berkualitas maka tinggal menunggu waktu saja sampai Indonesia bisa menjadi kiblat dunia perfilman dunia dan itu tidak akan butuh waktu yang sangat lama.
Lihat saja bagaimana prestasi anak bangsa di dunia perfilman, sudah banyak prestasi yang diukir dalam berbagai festival film dunia. Baru-baru ini putra asli Indonesia yaitu Daniel Rudi Haryanto meraih penghargaan lewat ajang bergengsi Director Guild of Japan Award dari Yamagata Internasional Documentary Film Festival 2011 yang diselenggarakan di Prefektur, Yamagata, jepang. Lewat film garapannya yang berjudul "Prison and Paradise" Daniel berhasil menyisihkan 705 film dokumenter lain dari 63 negara di seluruh dunia.Usia yang terbilang mudang sebagai sutradara yaitu 33 tahun berhasil meraih penghargaan prestisius ini dan dia menjadi orang pertama dari Indonesia yang meraih penghargaan ini.
Lalu ada juga film "The Raid" (serbuan maut) yang berhasil menorehkan prestasi di Festival Film Toronto 2011. Film ini akan didistribusikan untuk ditayangkan di seluruh dunia. Kemudian prestasi terbaru yang berhasil didapat anak bangsa adalah melalui Metro Tv yaitu meraih penghargaan Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) untuk kategori Television Special Jury Prize yang diraih oleh program "Scholarsip Ala Bajau" ( Beasiswa ala Bajau) Yaitu salah satu film dokumenter dari Eagle Award yang diadakan oleh Metro Tv.
Ya, itu semua hanya sebagian kecil prestasi membanggakan dari dunia perfilman Indonesia. Untuk bisa mewujudkan mimpi menjadi kiblat perfilman dunia memang dibutuhkan kerja keras, penghargaan-penghargaan seperti itu menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk bisa semakin memajukan perfilman Indonesia. Dalam membuat suatu film yang baik memang membutuhkan modal yang besar dan seharusnya itu bukan menjadi masalah utama, film-film dengan kualitas bagus pun tidak harus dibuat dengan modal yang besar. Dalam mewujudkan mimpi itu bukan masalah uang saja, harus ada kerja sama yang baik antara para sineas Indonesia, para pemberi modal, maupun masyarakat Indonesia sendiri.
Tidak mudah memang untuk menjadi kiblat dunia perfilman dunia tetapi itu bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Dengan usaha yang keras dan kerja sama yang baik maka tinggal menunggu waktu saja sampai mimpi itu terwujud tentunya tidak dalam waktu yang sangat lama.
By Anonim