Karena itu, kekuatan ekonomi mesti direbut oleh umat Islam. Bagaimana caranya? Harus dengan memanfaatkan momentum persatuan yang sedang kuat-kuatnya ini. Jangan menunggu kempes. Ini momennya! Bersatu kita teguh, bercerai kita hancur. Seekor semut tidak berdaya terhadap seekor gajah, namun ribuan semut akan mampu mengalahkan beberapa ekor gajah.
Merebut kekuatan ekonomi hanya mungkin dengan cara inklusif, yaitu kekuatan bersama melalui partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan umat. Dari tokoh-tokohnya, formal dan informal, ormas-ormas dan tentu saja oleh umat Islam itu sendiri.
Karena itu, seiring dengan gelombang persatuan ini, berdirinya Koperasi Syariah 212 (KS212) harus didukung semua pihak. Dengan ciri koperasinya, sangat cocok sebagai institusi ekonomi kolektif, yaitu wadah umat untuk berekspresi dibidang ekonomi meski dengan level dan latar belakang yang berbeda-beda. Semua mendapat peran, memiliki aset bersama dan memanfaatkannya dengan bijak.
Bagaimanapun, Â KS212 adalah buah yang lahir dari gerakan persatuan umat islam dibidang ekonomi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai representasi umat telah nyata mendukung. SDM umat yang berkompeten dan berpengalaman dalam dunia usaha, IT, manajemen dan lain-lain telah bergabung.
Namun harus diingat, KS212 harus dirancang konsep dan rencana usaha yang matang. Jangan tergesa-gesa. Jangan gegabah. Jangan mentang-mentang ingin mencapai target besar, melanggar prinsip syariah. Juga jangan pula karena ingin mendapat hasil dengan cepat, lupa dengan inklusivitas dan kolektifitas sebagai ciri organisasi ekonomi bersama.
KS212 harus mampu berdiri atas semua golongan umat, milik semua umat islam, bukan milik segelintir orang atau kelompok.