Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kebaikan yang Mendatangkan Kemudahan

1 Februari 2024   03:53 Diperbarui: 4 Februari 2024   13:23 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebaikan Yang Mendatangkan Kemudahan (sumber gambar: wikipedia.com, diolah pribadi)

Hmm, betapa harumnya aroma telur dadar buatan mantan pacarku yang sekarang telah menjadi pendamping hidupku selama puluhan tahun! Kucicipi sedikit demi sedikit hidangan di pagi itu. Telur dadar, sambal teri, dan nasi yang menjadi teman setiaku sebelum aku mulai beraktivitas membawa penumpang ke tempat tujuan mereka dengan mobil yang belum habis masa kreditnya.

Usiaku sudah 65 tahun, namun semangatku untuk tetap beraktivitas membantu orang lain dengan ikhlas tetap kupertahankan sejak masih lajang sampai saat ini. Aku yakin, hal inilah yang membuat jalan hidupku menjadi lapang, bebas hambatan dari masalah yang berat. Karena aku percaya bahwa kebaikan yang aku terapkan setiap hari adalah hoki yang membuat aku mendapat banyak kemudahan dalam mencari rezeki.

Begitu pula dengan keikhlasanku dalam menjalankan tugasku. Datang lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan dan selalu sabar menunggu hingga mereka siap untuk berangkat. Itu membawa kebahagiaan tersendiri bagi diriku dan para pelangganku.

Sebagai contoh kasus yang baru saja terjadi.

Dua hari yang lalu uang di kantongku hanya tersisa dua puluh ribu rupiah. Sementara bensin di mobilku sudah saatnya terisi. Bagaimana ini?

Aku tetap menjalankan tugasku menjemput pelanggan setiaku yang juga tetanggaku. Ia adalah seorang guru yang saban pagi kuantar ke sekolah tempatnya mengabdi selama puluhan tahun.

Walaupun kami hanya bertemu setiap Senin, Rabu, dan Jumat, kami sudah sangat akrab. Pembicaraan hangat mengisi pagi yang indah itu, hingga tanpa terasa kami sudah tiba di tujuan.

Sang pelanggan menyodorkan selembar uang seratus ribuan sambil berkata, "Maaf pak, hari ini saya tidak punya uang kecil untuk membayar ongkos. Kembaliannya disimpan saja ya untuk ongkos tiga kali perjalanan."

"Wah! Terima kasih banyak, Bu. Kebetulan aku memang sedang butuh uang untuk isi minyak dan menjemput pelangganku yang lain. Terima kasih banyak, Bu. Semoga sehat dan berbahagia selalu," jawabku sumrigah.

Lihatlah. Alangkah indahnya hidup ini jika kita berbuat kebaikan. Dunia serasa damai dan tenang. Meskipun kadang-kadang ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, namun yakinlah bahwa hukum sebab akibat berlaku di mana saja dan terhadap siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun