Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kebahagiaan Sulit Dipahami?

30 Maret 2023   05:55 Diperbarui: 30 Maret 2023   05:53 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Kebahagiaan Sulit Dipahami? (gambar: gbhoh.com, diolah pribadi)

Seperti ujar seorang teman teman: Kebahagiaan. Satu kata yang punya seribu makna karena bentuknya memang bisa macam-macam.

Kebahagiaan diciptakan oleh pikiran masing-masing, berdasarkan cara pandang masing-masing orang. Karena inilah mengapa kebahagiaan itu menjadi sesuatu yang sulit dipahami, karena setiap orang dapat memberi makna yang berbeda.

**

Kebahagiaan tidak hadir karena hadirnya sesuatu yang tidak diharapkan, sesuatu yang sulit ditanggung. Singkatnya kebahagiaan tidak ada karena adanya penderitaan.

Sebaliknya, jika tidak ada penderitaan maka kebahagiaan akan ada. Lalu apa itu penderitaan.

Nah, kalau penderitaan semua orang mudah memahaminya, semua orang paham. Paling tidak paham betul kalau tidak mendapat apa yang diinginkan adalah penderitaan.

Pertama kali Buddha Gautama mengajar, beliau menyebutkan 8 jenis penderitaan

  1. Kelahiran adalah penderitaan
  2. Usia tua adalah penderitaan
  3. Kematian adalah penderitaan
  4. Kesedihan, ratap-tangis, sakit (penderitaan jasmani), kekecewaan adalah penderitaan
  5. Berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah penderitaan
  6. Berpisah dengan yang disenangi adalah penderitaan
  7. Tidak mendapat apa yang diinginkan adalah penderitaan
  8. Gugusan lima unsur (5 khanda) penyebab kemelekatan adalah penderitaan

Kecuali yang terakhir, semua penderitaan yang disebutkan di atas, adalah nyata dalam kehidupan ini, tidak ada satupun yang dapat dihindari.

Sebagai manusia, pasti lahir, pasti menua, pasti sakit, pasti mati, pasti pernah berkumpul dengan yang dibenci, pasti akan berpisah dengan yang cintai, pasti pernah tidak mendapat apa yang diinginkan (yang ini bahkan sering).

Penderitaan yang terakhir pancupadanakkhandha (5 khanda penyebab kemelekatan adalah penderitaan) tidak dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan alasan adanya 7 penderitaan sebelumnya.

Buddha Gautama mengatakan bahwa: Singkatnya kemelekatan (upadana) pada 5 khanda (jasmani, perasaan, persepsi/ingatan/memori, emosi/bentuk-bentuk pikiran, kesadaran) adalah yang penderitaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun