Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Personal Branding, 3K yang Harus Dibimbing

31 Desember 2022   05:55 Diperbarui: 31 Desember 2022   06:12 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Personal Branding, 3K yang Perlu Dibimbing (gambar: dreambox.id, diolah pribadi)

Sobat Kompasiana, tidak terasa kita sudah di penghujung tahun 2022. Tantangan dan kesulitan selama setahun telah kita lalui bersama. Memang tidak mudah. Kita patut syukuri kemajuan yang telah kita capai selama ini. Dan kita jadikan kegagalan yang dialami sebagai pelajaran dan pengalaman hidup agar tidak terulang lagi di masa mendatang.

Sejatinya, baik kesuksesan maupun kegagalan disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal.

Faktor internal disebabkan dari dalam diri kita seperti sikap mental dan perilaku. Sikap mental dan perilaku amat menentukan keberhasilan maupun kejatuhan seseorang. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan, kondisi ekonomi, perkembangan teknologi dan lainnya. Faktor eksternal berada di luar kendali kita. Cara terbaik menghadapinya adalah dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Pengaruh Faktor Internal

Kita sering menjumpai kasus kegagalan yang disebabkan faktor internal. Salah satunya kasus KDRT pasangan artis yang ramai dibicarakan. Gara-gara KDRT karir dan reputasi sang suami, artis RB, anjlok seketika. Banyak pendukung artis RB dan istrinya LK terkejut dengan peristiwa tersebut. Mereka menjadi kecewa dan berhenti mendukung.

RB lupa sebagai figur publik reputasi diri atau personal branding amatlah penting. Kasus KDRT berdampak branding negatif. Akibatnya banyak penggemar memilih unfollow. Selain itu job di sejumlah acara televisi dibatalkan.

Apakah personal branding hanya berlaku untuk kaum selebriti?

Pertama-tama kita bahas dulu apa itu Personal Branding. Personal branding adalah mengenai bagaimana kita membangun reputasi, menciptakan citra diri kita pada dunia luar dan memasarkan diri kita. Jadi, personal branding penting bagi semua orang tidak terbatas pada selebritas saja. Apapun profesi kita personal branding penting untuk dijaga dan dirawat.

Dalam pekerjaan kantor kita memasarkan diri kita pada stakeholder. Stakeholder di kantor adalah atasan, rekan sejawat , bawahan serta pelanggan. Mereka merupakan konsumen kita. Personal branding yang positif membuat kita bisa dipercaya stakeholder dengan baik. Selain itu Personal branding membuat kepercayaan diri menjadi lebih kuat. Kita akan menarik lebih banyak kesempatan dan relasi. Tentunya akan berdampak pada peningkatan karir dan pendapatan.

Apa saja sih yang mempengaruhi Personal Branding?

Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan personal branding kita secara positif yaitu: karakter, konsistensi, kompetensi. Saya singkat 3K.

Karakter

Personal branding adalah tentang pembangunan karakter. Arti Karakter menurut KBBI karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Dengan kata lain karakter merupakan nilai, keyakinan, dan apa yang kita katakan dan lakukan. Karakter yang baik dan kuat akan menaikan reputasi pribadi. Karakter yang menarik selalu ditopang oleh moralitas yang baik.

Dalam Maha Parinibbana Sutta (DN. 16) dijelaskan mereka yang menjalankan kemoralan atau sila reputasi baiknya akan tersebar luas. Sila yang dilakukan perumah tangga adalah Pancasila. Pada hari tertentu seperti bulan gelap dan purnama perumah tangga melatihan delapan sila.

Konsistensi

Seorang karyawan admin, sebut saja Ani merupakan karyawan yang pertama tiba di kantor. Bertahun-tahun Ani melakukan hal tersebut. Personal branding Ani identik dengan kerajinan. Acek Rudy, mentor saya di Kompasiana, dikenal sebagai penulis serba bisa karena konsistensinya menghasilkan berbagai genre tulisan.

Semakin konsisten seseorang dalam mencapai tujuan, semakin kuat personal branding seseorang terbentuk. Terdapat syair Dhammapada yang bagus mengenai kesungguhan dan konsistensi untuk direnungkan.

Tukang saluran air mengalirkan air,
Pembuat panah meluruskan anak panah,
Tukang kayu melengkungkan kayu,
Orang bijaksana mengendalikan dirinya. (Dhammapada)

Kompetensi

Gala Dinner KTT G20 mendapat sambutan hangat dari para pemimpin dunia. Wishnutama, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) merupakan sosok di balik kesuksesan tersebut. Mengapa presiden mempercayakan pada beliau? Beliau mempunyai kompetensi yang mumpuni di bidangnya.

Kompetensi Wishnutama teruji lewat tangan dinginnya membuat acara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 menjadi tak terlupakan. Sosok Wishnutama identik dengan kesuksesan acara spektakuler.

Sobat Kompasiana, mari kita mempersiapkan diri menyambut tahun baru dengan membangun personal branding yang positif. Dengan mengembangkan karakter, konsistensi dan kompetensi anda akan menjadi yang terdepan di bidang profesi yang ditekuni. Semoga bermanfaat.

**

Jakarta, 31 Desember 2022
Penulis: Hoey Beng, Kompasianer Mettasik

Wiraswasta | Konsultan Finansial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun