Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Curahan Hatiku, Betapa Aku Mencintai Negeri Ini

28 Oktober 2022   19:14 Diperbarui: 31 Oktober 2022   13:39 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Curahan Hatiku, Betapa Aku Mencintai Negeri Ini (gambar: pcnupati.or.id)

   

Di sini aku dilahirkan
Di sini aku dibesarkan
Di sini pula aku akan mengabdi dan berbakti Seumur hidupku
Di negeriku, Indonesia tercinta.

Dari untaian puisi tersebut sudah sangat jelas, bahwa aku adalah orang Indonesia dan sangat mencintai negeri ini.

" .......Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa dan bahasa
Kita bela bersama"

Setiap kali mendengar alunan lagu tentang Indonesia, hati ini bergetar, karena rasa cintaku terhadap ibu pertiwi ini. Apalagi saat bulan kemerdekaan, di seantero negeri berkumandang dengan gagahnya lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu perjuangan lainnya.


Aku pernah mencintai dan dicintai. Mencintai orang tua, suami, anak, teman, binatang peliharaan, barang dan masih banyak lagi. Sebagai anak bangsa, tentu aku pun  mencintai tanah kelahiranku.

Mengapa aku Mencintai Indonesia?

Seperti sepasang kekasih. Memiliki alasan saling mencintai. Mungkin karena fisiknya, memiliki wajah tampan atau cantik, karena tubuhnya yang atletis atau seksi.

Mungkin karena karakternya. Percaya diri, pandai, simpatik dan ramah. Pastinya selalu ada alasan untuk mencintai dan dicintai.

Begitu pula aku, begitu banyak alasan untuk mencintai Indonesia. Panorama alamnya yang indah, dapat memanjakan mata saat memandangnya. Menghilangkan kepenatan dan membuat tubuh ini kembali rileks. Gunung yang menjulang, lautan luas tak berujung, pantai indah, sawah membentang dari sabang sampai merauke dan segala yang ada di Bumi Indonesia sudah membuat jatuh cinta.

Tidak hanya itu yang menyebabkan aku jatuh cinta. Keragaman Suku bangsa yang mengakibatkan Indonesia memiliki aneka budaya, adat istiadat, seni dan makanan tradisional, sungguh membuat terpesona. Keramahtamahan penduduknya menjadi daya tarik yang membuat diri ini enggan meninggalkan negeri tercinta.

Melihat Indonesia secara keseluruhan seperti memandang senyum manis orang yang dicintai, membuat hati ini berbunga-bunga. Kecintaanku pada Nusantara ini semakin besar, karena ideologi dan semboyan negara ini yang membuat seluruh anak bangsa dapat hidup berdampingan dan saling menghargai.

Pancasila telah menjadi payung yang teduh, membuat semua orang dapat dengan bebas menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang yang dianut.

Semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang diambil dari buku Sutasoma karya Mpu Tantular telah merekatkan seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke.

Sebenarnya begitu banyak alasan yang membuat hati ini mencintai Indonesia. Hal yang tak kalah pentingnya adalah aku harus tahu bagaimana caranya mencintai Indonesia.

Bagaimana cara mencintai negeri ini?

Sama seperti memperlakukan orang yang dicintai. Membalas senyuman dengan senyuman, memberikan yang terbaik, saling menjaga dan merawat akan menjadikan hubungan harmonis dan tak terpisahkan.

Keindahan alam zamrud katulistiwa harus dijaga dan dirawat dengan tidak merusak keasliannya. Berwisata di dalam negeri merupakan tindakan nyata mencintai Indonesia. Kebhinekaan Nusantara akan semakin semarak jika anak-anak bangsa dapat saling menghargai dan menghormati perbedaan.

Dengan berpengang teguh kepada Ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara maka Negara Kesatuan Republik Indonesia akan selalu makmur dan sentosa.

Aku pun tidak seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Dengan semua yang sudah dinikmati di negeri tercinta ini, aku berusaha memberikan yang terbaik dengan segala kemampuan yang aku miliki.

Aku telah memulai karir menjadi seorang guru. Kecintaan pada dunia pendidikan bukan hanya aku tunjukan di sekolah formal. Bahkan di tempat ibadah pun aku menyempatkan untuk menjadi bagian pendidikan anak-anak sekolah minggu Buddhis. Mendirikan sekolah bukanlah hal yg mudah, tetapi itupun telah aku wujudkan.

Mendirikan sekolah merupakan mimpiku sejak lulus SMA, sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa. Membuat keluarga dan diri ini bangga. Hasil karya ini merupakan dedikasiku untuk generasi muda dan Negeri tercinta.

Inilah bentuk "Rasa syukurku karena menyadari kebaikan yang telah diterima selama ini dan diriku bertekad untuk membalasnya" (Katannukatavedi) dengan tindakan nyata.

Seperti untaian syair yang terdapat dalam  lagu kebangsaan, Padamu Negeri ....

Padamu negri kami berjanji
Padamu negri kami berbakti
Padamu negri kami mengabdi
Bagimu negri jiwaraga kami.

Demikianlah curahan hati anak bangsa ini. mencintai Nusantara serta berjanji untuk berbakti, dan mengabdi dengan seluruh jiwa dan raga. Ini caraku mencintai Indonesia.

**

Tangerang Selatan, 28 Oktober 2022
Penulis: Indi Y. Wirawan, Kompasianer Mettasik

Setiap Pengalaman Adalah Guruku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun