Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendapat Rezeki dengan Cara yang Lebih Baik

8 Oktober 2022   04:57 Diperbarui: 8 Oktober 2022   07:07 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya salah jalan karena kesadaran yang tidak hadir di saat ini. Pikiran pada saat itu tidak di saat ini, baru sadar salah jalan setelah berhenti sejenak isi bensin. Begitu pula dalam perjalanan kehidupan, kadang kita perlu berhenti sejenak, istirahat, meditasi, kontemplasi, sehingga bisa lebih sadar dengan perjalanan yang kita lalui, sebelum salah jalannya menjadi terlalu jauh.

Saat kita tidak membiasakan diri untuk membangkitkan kesadaran, kita akan sering berada di kondisi tidak hidup di saat ini. Saat itu terjadi, Hidup kita dikendalikan oleh orang lain, keadaan, ataupun masa lalu.

Contoh: kasus-kasus orang yang terkena pengaruh oleh iklan, atau oleh orang lain untuk membeli barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Begitu telah terbeli, pada akhirnya barang itu juga tidak dipakai.

Kadang kita tidak bisa menghindari lingkungan yang buruk, karena kondisi pekerjaan, ataupun yang lainnya. Selama batin kita masih mudah terpengaruh, masih sering tidak hidup saat ini, yang perlu dilakukan adalah jaga jarak, tidak terlalu terlibat dalam lingkungan tersebut, dan perlu lebih sering membuang sampah informasi, jangan membiarkannya menumpuk. Ibarat sampah di rumah yang perlu sering dibuang agar hidup lebih sehat, atau sampah HP (cookies, berkas-berkas yang sudah tidak dipakai, dan sejenisnya) perlu sering dibersihkan agar bisa berfungsi dengan baik, begitu pula sampah batin juga perlu sering dibersihkan agar kinerja hidup kita jadi lebih baik.

Ibarat Pagar Rumah

Ada banyak manfaat dari latihan sila, baik di dunia ini maupun setelah meninggal. Dalam bahasan ini disajikan beberapa manfaat dari latihan sila, diantaranya:

  • Kesehatan terkondisi dari menjaga sila ke 1.
  • Kekayaan ekonomi terkondisi dari menjaga sila ke 2,
  • Nama baik dan kesetiaan terkondisi dari menjaga sila ke 3,
  • Hubungan baik dan banyak pengikut terkondisi dari menjaga sila ke 4,
  • Kebijaksanaan dan Kepintaran terkondisi dari menjaga sila ke 5,

Ibarat rumah yang pagarnya masing-masing bernama: Kesehatan, Kekayaan, Nama baik, Hubungan Baik, Banyak Pengikut, Kebijaksanaan & Kepintaran:

Agar rumah lebih awet, pagarnya juga perlu kita rawat, dan untuk merawatnya diperlukan kepedulian dan perhatian

Saat rumah yang sebelumnya belum punya pagar yang kuat, maka masih bisa kemalingan, diterjang angin, hujan badai, dan sejenisnya. Begitu pula Sila yang sebelumnya kurang terawat, maka belum begitu kuat melindungi diri dari akibat kamma buruk.

Saat sudah punya pagar yang kuat pun jangan lengah. Karena kelengahan bisa menimbulkan kecerobohan, menganggap pasti aman. Kenyataannya besarnya Badai Kehidupan pun bertingkat-tingkat.

Mengapa Sila bisa mengkondisikan orang banyak rezeki? 

Ini disebabkan orang percaya kepada anda. Orang merasa aman dekat dengan anda, karena anda bukan serigala berbulu domba. Kepercayaan yang tumbuh membuat orang tidak akan banyak mempertanyakan atau menimbang-nimbang saat membeli produk / jasa anda. Pemasok juga tidak akan menghambat barangnya untuk anda, bahkan ketika anda membutuhkan waktu pelunasan, mereka pun memberikannya dengan senang hati, karena tahu anda bisa dipercaya.

Banyak orang yang membeli pengikut dengan uang, sogok sana sini. Ini menjadi mahal dan tidak bertahan lama. Cara paling murah dan tahan lama adalah menjaga sila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun