Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pembebasan Benar dalam Dhamma

10 Agustus 2022   15:56 Diperbarui: 10 Agustus 2022   16:04 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembebasan Benar Dalam Dhamma (gambar: depositphotos.com, diolah pribadi)

Kebenaran mulia tentang lenyapnya dukkha harus direalisasikan. Adalah peluruhan dan lenyapnya ketagihan itu sendiri, tidak bergantung pada ketagihan, bebas dari ketagihan secara total.

Kebenaran mulia tentang jalan menuju lenyapnya dukkha harus dikembangkan. Ini adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Bisa dikelompokkan menjadi sila, samadhi dan panna. Jalan Mulia Berunsur Delapan ini adalah pikiran atau pandangan benar, kehendak atau pengertian benar, ucapan benar, perbuatan benar, pencaharian benar, daya usaha benar, perhatian benar dan konsentrasi benar.

Dengan menembus Empat Kebenaran Mulia maka kita bisa bebas dari segala macam bahaya yang membawa kita pada penuaan dan kematian. Khususnya pada pemahaman tentang dukkha akan membawa kita menuju pada kebosanan, keengganan pada penuaan dan kematian atau pada lima gugusan (Panca Khanda).

Dengan munculnya Kebosanan maka Peluruhan akan muncul dan dengan kemunculan Peluruhan maka Pelenyapan juga muncul. Semua itu dimulai dari Empat Kebenaran Mulia.

Dalam agama Buddha, inilah yang disebut sebagai pembebasan, yaitu bebas dari segala bentuk kekotoran batin, bebas segala macam hal yang timbul berkondisi. Bebas dari kelahiran, sakit, penuaan dan kematian. Apapun yang muncul bergantung dan berkondisi maka di sana akan ada kehancuran. Setelah kita memahami dan menembus hal tersebut, kita akan dekat dan berada pada Nibbana.

**

California, 10 Agutus 2022
Penulis: Willi Andy, Kompasianer Mettasik

"Hidup dengan Cinta dan Kasih Sayang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun