Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pembebasan Benar dalam Dhamma

10 Agustus 2022   15:56 Diperbarui: 10 Agustus 2022   16:04 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembebasan Benar Dalam Dhamma (gambar: depositphotos.com, diolah pribadi)

Ajaran bertahap selanjutnya adalah untuk memahami dan melihat bahaya-bahaya, keburukan dan kekotoran yang terdapat dari menikmati kenikmatan indra.

Memang ada kenikmatan dan kebahagiaan dalam menikmati kepuasan indra, namun kebahagiaan yang diperoleh dari hal tersebut sangatlah singkat dan sulit dipertahankan. Sering kali tidak sesuai dengan apa yang kita ingin dan/atau kita harapkan.

Setelah kita memiliki dan menikmatinya, akan ada keinginan untuk mengulangi dan selalu ingin ditambah dan ditingkatkan dalam hal durasi dan kualitasnya. Di sini lah muncul berbagai kekotoran batin seperti kemelekatan dan jika tidak tersampaikan maka kita akan menderita.

Di samping itu ada Lima Gugusan yang tunduk pada kemelekatan. Kelima hal tersebut kita sebut sebagai Panca Khanda. Panca Khanda terdiri dari bentuk, perasaan, persepsi, kesadaran dan bentuk-bentuk pikiran. Jika bentuk, perasaan, persepsi, kesadaran dan bentuk-bentuk pikiran itu berubah dan tidak sesuai dengan keinginan kita maka akan timbul berbagai macam penderitaan.

Inilah mengapa dikatakan kenikmatan indra sangatlah singkat, sedangkan penderitaannya lebih banyak atau kita bisa mengatakan bahayanya lebih besar. Ketika lima gugusan tersebut berubah bahkan lenyap dan tidak sama pada saat itu, kita yang terobsesi untuk mempertahankannya akan melakukan banyak sekali hal-halnya tidak bermanfaat seperti menyakiti pihak lain, membunuh, mencuri, asusila dan berucap tidak benar.

Ketika kita berbuat salah dan menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan pihak lainnya, maka tujuan kelahiran kita akan buruk.

Meskipun kita tidak berbuat perbuatan salah seperti di atas dan hanya menikmati kenikmatan indra dan tenggelam di dalamnya, kita juga akan tetap tidak terbebaskan dari kelahiran, sakit, penuaan dan kematian. Kita tetap akan terlahir. Ketika kita terlahir maka akan ada sakit, usia tua, kematian, perpisahan dari orang yang kita cintai, pertemuan dari orang yang tidak kita sukai dan ratap tangis.

Itulah bahaya-bahaya dari hasil kenikmatan indra. Ajaran Buddha atau Dhamma mengajarkan kita terbebas dari segala macam Dukkha seperti yang disebutkan di atas.

Ajaran bertahap selanjutnya adalah tentang empat kesunyataan mulia. Empat Kebenaran Mulia adalah kebenaran mulia tentang dukkha, asal mula dukkha, lenyapnya dukkha dan jalan untuk membebaskan dari dukkha.

Kebenaran mulia tentang dukkha harus dipahami sepenuhnya. Dukkha adalah kelahiran, penuaan, sakit, kematian, berkumpul dengan yang tidak menyenangkan, berpisah dengan yang menyenangkan, tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Keseluruhannya adalah lima gugusan atau lima unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan. Semua itu adalah dukkha.

Kebenaran mulia tentang asal mula dukkha harus ditinggalkan. Tidak lain dan tidak bukan adalah ketagihan yang menuntun pada penjelmaan baru, penuh dengan nafsu kesenangan dan pemuasan indra, ketagihan pada penjelmaan dan pemusnahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun