Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah tentang Orangtua yang Terlupakan

15 Juli 2022   06:54 Diperbarui: 15 Juli 2022   06:57 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Tentang Orang Tua Yang Terlupakan (gambar: insider.com, diolah pribadi)

Hingga suatu saat, penyakit ibunya menjadi sangat parah dan tidak dapat disembuhkan lagi. Syahdan, ayahnya membawa sang ibu pulang untuk dirawat di dalam rumah.

Ayah dan adik Jake sangat sedih. Ibunya sudah tidak mengenal siapa-siapa lagi. Di tengah kesedihannya, adik Jake bertekad untuk menjemput Jake pulang melihat ibunya. Ia pun membeli tiket bus pergi ke kota Metropolitan.

Saat adiknya menceritakan semua kejadian yang dialami ibunya, Jake sangat terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka jika ibunya akan separah itu. Jake akhirnya pulang ke rumah saat itu juga bersama adiknya, walau hari sudah malam.

Dalam perjalanan pulang, Jake diselimuti penyesalan. Ia mengutuk dirinya, mengapa selama ini selalu mengabaikan kedua orangtuanya. Pikirannya berkecamuk, antara sedih dan menyesal.

Dalam hati Jake mengharapkan mujizat terjadi. Semoga ibunya dapat mengenalinya sesampainya di rumah nanti. Untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun, rasa rindu Jake membuncah.

Teringat ibunya yang sangat menyanyangi dirinya, telah merawat siang dan malam. Apalagi ketika dia jatuh sakit dan menangis sedih.

Sesampainya di rumah, ayahnya telah menunggu Jake di depan rumah. Wajahnya terlihat sedih, seperti barusan menangis. Ia hanya terdiam ketika Jake bertanya tentang ibunya.

Merasa ada yang kurang beres, Jake bergegas menuju ke kamar ibunya. Di sana ia menyentuh wajah ibunya yang sudah ia rindukan. Sang ibu tidak bergerak, ia telah menutup mata untuk selama-lamanya. Penyakit Alzheimer yang ia derita telah menyebabkan pneumonia yang merengut nyawanya.

Jake menagis tersedu-sedu. Ia berharap agar waktu dapat diputar kembali. Jika saja itu terjadi, dia akan lebih sering mengobrol dengan kedua orang tuanya.

**

Pesan moral...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun