Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Diet Anti Gagal: Hilangkan Kilesa dari si Kucing Liar

17 April 2022   06:45 Diperbarui: 17 April 2022   06:54 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Diet Anti Gagal: Hilangkan Kilesa dari si Kucing Liar (gambar: justagric.com, diolah pribadi)

Diet itu bagaikan cinta, kadang dirindukan, kadang pula dibenci.

Banyak motivasi untuk melakukan diet. Kebanyakan sih untuk kecantikan dan kebugaran. Tapi alasan yang lebih manusiawi adalah demi kesehatan.

Untuk itulah nafsu ini rela ditekan. Mengikuti petunjuk dokter, hanya menerima asupan makanan khusus rendah kalori. Meskipun rasanya tidak enak, sehat itu lebih penting dari nafsu.

Menurut Masashi Saito dalam bukunya "mukjizat suhu tubuh," diet tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Bisa menyebabkan otot berkurang dan lemak bertambah.

Akibat paling menakutkan dari "diet sembarangan" ini adalah tertekannya kalori yaitu hilangnya otot dan cairan saat berat badan turun.

Dan saat berat badan kembali seperti semula (rebound), tambahan berat badan itu tertimbun dalam bentuk lemak.

Misalnya:

Dengan diet, berat badan turun 3kg. Setelah batal, berat badan kembali naik 3 kg. Banyak orang mengira berat badannya kembali ke awal, namun pemikiran seperti itu kurang tepat. Di dalam tubuh terjadi perubahan dramatis.

Mengapa? Karena 3kg yang hilang itu otot, sedangkan 3kg yang naik itu merupakan lemak.

Perbedaan ini sangat besar. Bagian otot yang berperan meningkatkan metabolisme basal, tergantikan oleh lemak. Sehingga meskipun berat badan sama, terjadi penurunan metabolisme. Selain itu, lemak lebih ringan daripada otot, sehingga meskipun sama sama 3 kilogram, tubuh menjadi lebih gemuk.

Jadi diet memang harus dilakukan dengan hati-hati. Harus atas saran dokter.

Namun, ada juga proses diet yang alami. Caranya adalah dengan berpuasa. Menghindari makan dan minum secara sukarela. Biasanya dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Hiromi Shinya,M.D. dalam bukunya; "Keajiban enzim awet muda", beliau menyarankan puasa singkat yang sangat baik buat kesehatan. Puasa singkat ini bukanlah sejenis diet atau penurunan berat badan.

Tapi berfungsi membersihkan sampah keluar dari sel-sel tubuh. Efeknya, tubuh kita menjadi lebih berenergi, usus dapat berfungsi lebih baik, sehingga proses buang air besar menjadi efisien.

Penurunan berat badan hanya merupakan hasil sampingan dari pembentukan tubuh. Orang bisa saja menurunkan berat badan melalui pembatasan asupan kalori (diet) dan olahraga.

Namun ini pasti jadi bumerang sepanjang belum melakukan detoksifikasi pada sel-sel tubuhnya. Upaya diet hanyalah membuang buang waktu dan tenaga jika tidak mengakibatkan proses buang air besar yang lebih baik dan memberikan efek perbaikan kesehatan.

Untuk alasan diataslah, saya lebih memilih puasa daripada diet terprogram.

Tapi, masalah muncul saat menjalankannya. Tidak jarang puasa saya batal karena hal-hal sepele.

Dimana letak kesalahannya? Sebetulnya yang ingin "diet" itu batin atau badan? Diet kalo ingat dan ada niat. Tapi kenapa sering lupa dan kemana si niat?

Saya sempat membaca sebuah kutipan lucu "Jangan bertekad bulat, harus bertekad kurus, supaya bisa kurus."

Kutipan ini bagus, cocok untuk mensugesti diri agar program diet bisa berjalan lancar. Tapi, tekad itu harus memiliki dorongan yang kuat.

Seperti diriku. Suatu waktu saya memberikan nasehat kepada anak saya; "Nak, jadilah orang yang konsisten dan bertanggung jawab. Lihatlah mami yang kalo sudah komitmen akan melaksanakan tugas itu dengan baik tanpa skip."

Tapi, jawaban yang kudapatkan ibarat sebuah tamparan;

"Tidak!Mami tidak konsisten dan tidak tanggung jawab. Berapa kali niat mau puasa, tapi kalo makanan enak didepan mata langsung lupa"

Dan memang ia benar. Kutipan tentang tekad yang aku baca itu benar. Diriku bisa bertekad soal pekerjaan, tapi kalau masalah lidah, itu beda lagi. Dalam versi yang kuketahui, tekad dikalahkan oleh Kilesa (Kekotoran Batin).

Lalu saya teringat ajaran Sang Guru;

"Kotoran batin sama halnya seperti kucing liar. Jika kalian memberikannya makanan, dia akan terus datang. Tetapi jika anda berhenti memberikannya makanan, setelah beberapa hari mereka akan berhenti berdatangan"

Dari sini saya mengambil kesimpulan "Tips diet anti gagal" itu gampang. Janganlah biarkan kotoran batin ini berkembang. Jangan berpikir comot dikit akh, tidak apa apa.

Sebabnya sekali dikasih, besoknya akan balik dan balik lagi. Sama halnya seperti sikucing liar yang dikasih makan.

Tapi, tunggu dulu. Di sini bukan berarti saya menyuruh pembaca untuk tidak kasih makan ke kucing liar di depan rumah ya.

Justru sebaliknya, jangan biarkan diri Anda menjadi kucing liarnya... Jia you!!!

**

Jakarta, 17 April 2022
Penulis: Lisa Tunas untuk Grup Penulis Mettasik

dokpri, mettasik, lisa tunas
dokpri, mettasik, lisa tunas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun