Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beda-beda Tipis dan Karma Tipis-tipis

25 Januari 2022   01:01 Diperbarui: 25 Januari 2022   01:12 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beda-beda Tipis, dan Karma Tipis-tipis (unsplash.com)

Emosi negatif yang paling kelihatan adalah amarah. Namun, ada juga yang bentuknya lebih halus, seperti kebencian, dendam, hingga ketidaksukaan.

Sebuah keputusan yang diambil berdasarkan sifat-sifat seperti ini, biasanya berpotensi menimbulkan keputusan yang kurang rasional. Terkandung dalam istilah "like-dislike."

Sebisa mungkin sebuah motif yang diambil tidak berdasarkan rasa suka atau rasa benci terhadap seseorang, sebuah situasi, atau sebuah kondisi.

Percayalah, hidup tanpa tendensi, dengan sebuah keseimbangan batin (upekkha) adalah kebahagiaan yang hakiki.

Alobha -- Tidak Berdasarkan Nafsu

Setiap orang pasti memiliki nafsu. Baik yang kelihatan, seperti merindukan sang kekasih, atau yang lebih halus seperti keinginan untuk merasa nyaman.

Tidak salah, setiap orang pasti ingin merasa nyaman. Namun, ingatlah bahwa kenyamanan adalah sebuah proses, bukanlah tujuan akhir.

Karena pada dasarnya, segala sesuatu tidak penah kekal adanya (anicca). Jika kita hanya mengejar kenyamanan, maka niscaya diri akan kecewa. Karena perasaan suka dan duka akan selalu datang silih berganti dalam diri kita.

Mengutamakan rasa nyaman tanpa mengorbankan kenyamanan orang lain adalah yang terbaik. Nikmati prosesnya tanpa bermaksud untuk memaksakannya terjadi.

Peraasaan nyaman sesungguhnya berasal dari diri sendiri. Semuanya adalah paradoks pikiran tentang seberapa jauh Anda bisa berbagi.

Amoha -- Tidak Masa Bodoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun