Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapakah Tokoh di Balik Setiap Peristiwa?

20 Desember 2021   06:13 Diperbarui: 20 Desember 2021   06:41 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapakah Tokoh di Balik Setiap Peristiwa? (delewislaw.com)

Pertanyaan berikutnya, benarkah demikian?

(1)

Setiap manusia dilahirkan tanpa membawa dan memakai sehelai benang. Seorang bayi, ibaratnya selembar kertas putih HVS yang siap ditulis hanya untuk sebuah huruf, tanda baca, kata, kalimat, paragraf, bab atau untaian tulisan yang bermakna. Bahkan, sebaliknya hanya diremas dan menjadi onggokan kertas di tempat sampah.

(2)

Setiap manusia akan melanjuti frekuensi kehidupan masa lampau. Dalam Buddhisme, diyakini setiap makhluk mewarisi karmanya sendiri. Sehingga terkadang ada yang mengalami Deja Vu. Sepertinya pernah merasakan atau kenal dengan sesuatu atau kondisi tertentu.

(3)

Setiap manusia (baca: bayi) akan menjadi dewasa. Mampukah setiap individu ini bertumbuh dan berkembang sesuai dengan hakikat layaknya seorang tokoh yang diidolakan secara norma masyarakat.

Ia diharapkan mampu mengelola, mengawasi dan mengendalikan lima indera melalui catatan-catatan yang terekam dalam kertas putih HVS. Sebagai orang yang dibekali oleh akal pikiran. Ia memiliki kesempatan untuk menentukan baik buruknya sebuah perbuatan dan kondisi.

**

Sesungguhnya setiap insan dunia memiliki kesempatan yang sama. 24 jam adalah waktu yang sama diberikan kepada semua makhluk hidup. Tidak lebih dan tidak kurang walau satu detik.  Pas. Tepat. Manipulasi menjadi tidak berlaku dalam konteks ini.

Lahir, tua, sakit, mati. Rantai kehidupan seorang manusia. Tidak ada yang pasti dan abadi.  Yang pasti tokoh dari setiap peristiwa adalah manusia itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun