Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kapok, hingga Sampai ke Tujuan

8 Desember 2021   05:37 Diperbarui: 8 Desember 2021   05:47 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapok Hingga Sampai ke Tujuan (sumber: calmclinic.com)

Tingkatkan kewaspadaan.

Seaman apa pun jalanan, jika kewaspadaan kita kurang, maka kemungkinan terkena ranjau akan lebih besar. Kewaspadaan bisa ditingkatkan dengan tidak melakukan banyak hal sekaligus.

Untuk mengatasinya tentu perlu cukup istirahat, perlu melatih kewaspadaan diri mulai dari hal-hal yang kecil, sehingga semakin tajam dan mulai bisa melangkah ke banyak hal.

Kenali daerah yang akan dilalui.

Dalam hal ini kita perlu mempelajari berbagai hal terkait apa yang ingin kita lalui. Di satu sisi memang banyak yang memiliki kesamaan dengan area yang biasa kita lalui, namun menjadi berbahaya saat kita menyamaratakan semua area jalan.

Proses belajar ini bisa cepat, bisa juga lambat. Tergantung kemampuan kita untuk menyerapnya. Dan kemampuan ini pun bisa dilatih. Ibarat orang belajar naik sepeda, awalnya lambat, namun lambat-laun akan semakin cepat dan gesit.

Sediakan P3K.

Meskipun kita sudah mempelajari daerahnya, sudah melatih kewaspadaan, apapun bisa terjadi di lapangan. Maka orang yang sudah mempersiapkan P3K bisa segera melakukan pertolongan darurat agar nyawa selamat, sebelum mendapatkan pengobatan yang selayaknya.

Berhenti sejenak.

Ada kalanya kita perlu berhenti sejenak untuk mengatur nafas, mengatur strategi, mempertajam pandangan, atau sekedar merilekskan badan yang tegang. Terlalu banyak upaya yang dilakukan akan melemahkan diri kita.

Untuk mengarungi kehidupan yang penuh ranjau diperlukan kelenturan dan kelincahan dalam bergerak. Dan ini tidak akan bisa dicapai saat kendaraan tubuh ini terlalu tegang, perlu berhenti untuk melumasi engsel2 nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun