Mohon tunggu...
Bordir Kawalu
Bordir Kawalu Mohon Tunggu... -

Urang Tasik Stand By Selalu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ragam Ciri Khas Kota Tasikmalaya

26 November 2012   18:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

source :
http://bordirkawalu.blogspot.com/

Ragam Ciri Khas Kota
Tasikmalaya Di Tasikmalaya, Industri
kreatif
menjadi andalan
pariwisata Kota
Tasikmalaya, Jawa
Barat. Hal ini menunjukan betapa eratnya
kaitan pariwisata dan
ekonomi kreatif. "Industri
kreatif dan
pariwisata tak bisa
dipisahkan karena wisatawan tidak hanya
menikmati
pemandangan tapi juga
menikmati kreativitas
suatu daerah, Kota Tasikmalaya memiliki
delapan sentra industri
kreatif yang tersebar
di berbagai kecamatan
di kota ini.
Para wisatawan memang diarahkan
untuk berbelanja
langsung ke produsen-
produsen kerajinan tangan.
Karena dibeli
dari tangan pertama, harganya pun sangat
terjangkau. Contohnya
kelom geulis yang
ditawarkan dengan harga
mulai Rp 30.000
per pasang. Banyaknya kerajinan
tangan yang khas dan
harga yang
terjangkau,
menjadikan Kota
Tasikmalaya surga bagi para penggemar wisata
belanja. "Uniknya Kota
Tasikmalaya industri
kreatifnya tersebar.
Tasikmalaya kulturnya
sangat kuat untuk menjadi entrepreneur. Masing-masing
kecamatan mempunyai
sentra industri sendiri-
sendiri, sebagian besar industri
kreatif ini sudah ada
sejak masa Belanda. Menariknya, beberapa industri
tak memiliki
bahan baku, sehingga
pembuatannya lebih ke
tahap proses
pengolahan bahan baku. "Ini artinya
kekuatannya di SDM
(sumber daya
manusia),
kreativitasnya. Seperti
bordir. Mesin kita tidak punya, kain tidak
punya. Yang punya itu
pabrik di Bandung dan
Majalengka. Tapi bordir
berkembangnya di
sini (Tasikmalaya) ,Namun, beberapa
industri seperti
anyaman mendong
memang berkembang
di kecamatan yang
memiliki bahan baku tersebut. Mendong
adalah sejenis rumput
yang tingginya
mencapai satu meter
dan tumbuh di rawa-
rawa. "Tapi karena tidak cukup, mendong
didatangkan juga dari
Yogyakarta dan
Sleman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun