Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz-Chapter 5

8 Januari 2020   10:03 Diperbarui: 8 Januari 2020   10:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 5: Istana Kerajaan di Xeo

Estephania selalu dalam waktu luang, dia suka menggambar. Apa yang digambarkan itu biasanya isi dunia khayalan dia yang susah ditebak. Aku sendiri juga bingung bagaimana dia mendapat ide seperti itu? Dia menggambar istana yang bentuk cukup unik dan indah.

Kadang dia menggambar istana memiliki sayap yang besar, yang bisa menutupi seluruh istana. Kadang istang memiliki patung wanita raksasa, aku rasa wanita itu adalah seorang dewi bagi khayalan dia. Dia menggambar juga istana itu memiliki menara melayang yang di dalam menara itu terdapat kristal yang menyala. 

Dia berkata bawah di istana itu dijaga oleh raksasa berbaju besi dan memiliki banyak pasukan. Di dalam istana juga terdapat taman yang dipenuhi oleh peri-peri yang bekerja menghiasi taman di sana. Taman di sana tetap indah. 

"Bagus tidak istana yang aku gambar?" Estephania sambil menunjukan gambarnya. 

"Bagus, cantik sekali istananya. Apa ini istana impian kamu?"

"Rahasia." Dia tersenyum dan tidak berkata apa-apa. 

Sketch book seperti harta yang sangat penting bagi dia. Dia suka menggambar terus dunia dia itu. 

Aku pernah mengunjungi rumahnya dia. Dia tinggal di rumah kecil bersama ibunya. Ibu selalu tidak pernah ada di rumah. Ibunya sibuk dengan pekerjaan sehari-hari dan suka pulang pada malam hari. Bapaknya tidak pernah ceritakan, dan dia tidak pernah mengenal bapaknya. 

Dia selalu pulang dari rumahnya, dia memasak dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri dan ibunya. Setelah memasak, dia memcuri piring dan mengepel rumah. Setelah selesai pekerjaan di rumah, dia mengerjakan PR dari sekolah. Setelah tugas dari sekolah selesai,ndia juga menulis cerita dan menggambar. Dia bercerita kepadaku dia ingin sekali menjadi pengarang dan berharap memiliki keluarga yang bahagia dan lengkap. 

Rumah yang ditinggalkan sangat kecil dan sempit dan juga dipenuhi oleh barang-barang, hingga susah bergerak. Dia tinggal dalam kehidupan yang sederhana. Dia berharap memiliki rumah besar dan memiliki taman yang besar. Dia suka membaca buku di taman sambil menikmati udara sejuk dan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun