Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz - Chapter 1

1 Januari 2020   03:12 Diperbarui: 1 Januari 2020   03:57 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 1: Ylovoz 

Aku pertama kali masuk ke dalam sekolah. Aku tidak mempunyai seorang teman. saat pindah sekolah hal paling sulit bagiku, yaitu berbaur dengan orang-orang baru. Aku bertemu dengan seseorang siswi di sekolah. Dia juga murid baru juga di sekolah ini. Anak perempuan ini sangat cantik, tapi sangat pemalu. Aku menyukai dia sebab dia paling ramah dan juga dia paling unik. Namanya Estephania. Nama yang cantik bagi aku. Bisa bilang namaku dan dia mendekati sama yaitu Stephany. Kita suka disebut Fanny 1 dan Fanny 2. 

Dia bercerita kalau dia menciptakan sebuah cerita tentang dunia khayalan yang bernama Axtraliz. Nama yang sangat aneh. aku sendiri tidak tahu dia bisa mendapat nama seperti itu. Aku lihat dia suka membaca buku-buku dari manca negara dan dia mempelajari beberapa bahasa sebagai hobi dia. Dia bisa bermacam-macam bahasa. 

Teman-teman di kelas tidak pernah mau berteman dengan kita terutama Estephania. Orang-orang sekitarnya menganggap dia itu sangat aneh. Meskipun dia aneh, tapi dia masih menawan. 

Suatu saat dia berkata kepadaku lewat chatting. Dia bilang, bahwa dia telah menemukan pintu menuju ke dunia sihir Axtraliz. 

[Aku ada rahasia?]

Apa itu?

[Aku menemukan cara ke dunia pintu menuju dunia Axtraliz]

Hah?

[Pintu itu bernama Ylovoz. Kamu mau ikut sama aku tidak ke dunia itu?]

Aku kira dia cuma becanda atau lagi memikirkan sebuah ide untu menulis Novel dia. Dia berkata itu saat larut malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun