Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 18

6 April 2019   12:27 Diperbarui: 6 April 2019   12:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 18: Misi
Narator: Frederick (Freddy) Sibarabara

Setelah Quazarot mencerita apa yang terjadi. Kita semua tidak bisa berkata apa-apa. Sekolah ini bukanlah sembarangan sekolah. Dia menunjukan buktinya yaitu jari kelingkingnya yang hilang itu.

Dia juga berkata, bahwa dia sangat membutuhkan bantuan kita semua untuk membongkar rahasia sekolah itu dan sekaligus menghancur sekolah itu juga. Sekolah itu telah banyak memakan banyak korban. Kita tetap bersekolah di sekolah itu dan tetap menjadi murid dalam sekolah itu. Kita juga harus menglindungi murid-murid yang ada di dalam sekolah itu. Perlu perhatikan sekitarnya, mereka juga mengamati kita melalui kamera sekuriti.
Saya juga bertanya," Apakah guru-guru juga terlibat di dalam aliran itu?"

"Mungkin guru-guru juga terlibat. Sebab suara yang saya dengar itu bukan suara anak remaja, melainkan suara laki-laki dewasa. Kemungkinan guru-guru juga terlibar dan salah satu anggota itu juga. Kita harus mencari kepastian dulu." Itu jawaban yang diberikan oleh Quazarot.
"Apa kamu sudah menyelidiki latar belakang para guru?" Natalia memberi sebuah pertanyaan yang tegas.
"Saya sudah menyuruh Hartaja untuk memeriksa latar belakang para guru. Hartaja cuma bisa menemukan informasi lewat Net dan social media."
"Dia sudah menemukan sesuatu di sana?" Natalia mulai bertanya lagi.
"Ada mungkin tidak terlalu penting. Saya temukan social media para guru. Sebagian mereka pernah pesta mabok-mabokan. Mereka berlibur dan bertualang ke suatu tempat. Sebagian juga mereka juga memiliki foto mereka topless dan telanjang. Sebagian memiliki account ganda di social media."
"Account ganda?"
"Account salah satunya mereka memiliki double life. Contohnya guru olah raga kita itu, memiliki pacar laki-laki. Saya bilang dia itu Gay. Rasanya tidak penting, sebab dia tidak pernah melakukan perbuatan apapun pada murid-murid di sekolah.  Komputer di rumahnya juga banyak sekali video porno gay yang tidak ada hubungan dengan pedofilia. Saya rasa dia sangat aman, itu cuma masalah sexualitas dia. Sama seperti kamu, Natalia."
"Sekarang apa rencana kamu berikutnya?"
"Saya ingin menyelidiki lebih lanjut dan lebih dalam tentang organasi rahasia itu. Kemungkinan berkas penting guru dan member orgasasi rahasia. Mungkin ada di sebuah tempat, yang kita belum pernah kita periksa."
"Ruangan apa?"
"Ruang kepala sekolah dan ruang Labortarium. Ruangan itu selalu tidak mudah dibuka. Mereka memberi alasan sebab ruang Labortarium menyimpan zat-zat dan barang-barang kimia yang berbahaya. Ruang kepala menyimpan arsip penting tentang guru-guru. Kita harus masuk ke dalam sana dan membuka perlahan-lahan dokumen di dalam sana."

Ruang kepala sekolah tidak sembarangan orang bisa masuk dalam sana. Biasanya ruang kepala sekolah cuma masuk cuma orang yang terkena masalah dan masalah yang sangat penting. Memang ruang itu jarang sekali dikunjungi. Ruangan itu tetap menyimpan arsip-arsip penting.

"Rencana kedua adalah kemungkinan. Kita akan menculik kepala sekolah."
"Menculik kepala sekolah? Kamu sudah gila? Melakukan tindakan kriminal?"
"Kenapa aku berpikir begitu? Sebab aku memeriksa social medianya. Kepala Sekolah kita tidak pernah ada mengurus sekolah. Dia tidak pernah bekerja di sekolah dan dia juga bukan seorang pendidik. Kemungkinan dia cuma penipu atau boneka yang diletakan di dalam sekolah ini. Kamu lihat dia selama di sekolah ini. Tidak pernah muncul dan suka datang telat. Cuma bisa marah-marah dan tidak bisa memberikan arah kepada murid-murid. Tidak pernah mengikuti acara apa-apa.

Dia cuma datang untuk menunjukan muka dan terima tepuk tangan dan terima mendapat hadiah. Dia seperti orang bego saja. Tampangnya tidak seperti orang berpendidikan. Wajahnya tidak terlalu pintar dan semua murid-murid tidak pernah menghargai dia dan sering menyebut dia si pendek bau atau si kodok. Sebab dia pendek dan terlihat sangat kucel. Dia tidak bisa mengajar dan bahasa Inggrisnya sangat kacau dan tidak terlalu fasih. Benar-benar seperti orang dari kampung.

Di sekolah murid-murid lebih segan dengan suster kepala dengan kepala sekolah. Sebab dia lebih tegas dan teratur. Murid-murid susah melawan kata-kata dia. Murid-murid kadang suka memberikan nama sebutan kepada suster kepala, tetapi murid-murid masih tetap menghargai dia. Nama sebutan juga jarang disebutkan oleh murid-murid. Murid-murid lebih sering menyebut dia suster kepala atau suster Bernadette.

Rencana yang disebutkan oleh Quazarot adalah tindakan sangat gila. Saya juga mungkin akan melakukan itu perbuatan itu juga. Mungkin ada cara lain untuk masuk ke dalam sana. Tidak mungkin kita menculik kepala sekolah dan menodong pisau ke leher dia. Kita mungkin akan diadukan oleh berwajib.
Quazarot berkata bahwa ruang rahasia itu disimpan oleh para utama itu. Aku rasa salah satunya kepala sekolah. Dia orang utama yang bisa menyimpan semua kunci di sekolah. Saya mengirim pesan ke pada Natalia.

Nat, kamu bisa ketemu saya di library. Mau bicara tentang Homework.

Kata library dan Homework adalah kata kunci  yang menandakan Natalia harus bertemu di library merah saya. Kita masuk ke dalam perpustakaan sekolah, tapi kita menunjukan kita mengerjakan pekerjaan rumah kita. Melainkan Natalia telah di dalam pikiran saya. Kita juga membicarakan tentang House room kita. Biasanya House Leader suka memberikan project ke beberapa siswa untuk mengerjakan sebuah acara. Bisanya ngerjakan banner, flyer, brosur untuk acara yang akan dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun