Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Teh Dandang yang Aromanya Membawaku Mudik ke Kutoarjo

10 Oktober 2025   08:52 Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:52 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seduhan teh. | Sumber: Foto: Pixabay/PDPics

Diseduh dari panas hingga berajak dingin, ia menjadi teman yang setia menghitung waktu. Tetap nikmat untuk diminum, asal tanpa kontaminasi dari es batu ya...

Sejarah dari Pekalongan dan Keakraban Kuliner Jawa Tengah

Sejarah mencatat, Teh Dandang diproduksi oleh PT Kartini Teh Nasional, yang awalnya berdiri di Pekalongan dan kini berlokasi di Batang, Jawa Tengah. Sejak tahun 1957, merek ini telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Jawa Tengah yang tak terpisahkan dari identitas kuliner provinsi tersebut.

Sensasi kuliner Jawa Tengah memang unik dan otentik. Masakannya sering diidentikkan dengan rasa dapur Jawa yang cenderung manis dan umami, namun minumannya juga tidak asal disajikan. 

Minuman harus mampu menyeimbangkan dan melengkapi rasa makanan yang kuat. Di tengah kekayaan kuliner ini, Teh Dandang sudah menjadi pilihan utama banyak orang di daerah tersebut. Ia lebih sering dijadikan minuman suguhan untuk tamu, bahkan dibandingkan dengan kopi hitam yang kini mulai menjamur.

Alasannya sederhana: Teh Dandang menciptakan sensasi keakraban dan kekerabatan yang sulit ditandingi. Secangkir teh hangat ini seolah-olah memaksa kita untuk duduk santai, tidak terburu-buru, dan membiarkan perbincangan menjadi lebih lama. 

Kenikmatan teh yang otentik ini juga tak lekang dimakan waktu. Bahkan ketika seduhannya sudah keburu dingin, rasa dan aromanya tetap stabil dan menyenangkan, jauh dari rasa hambar.

Bagi saya, aroma Teh Dandang adalah memori dari perjalanan pulang. Ia adalah musik yang punya cerita, dan dalam setiap hirupannya, saya sekali lagi, merasakan dinginnya ubin rumah Mbah Buyut, mendengar sayup-sayup obrolan keluarga, dan dibawa melayang mudik ke Kutoarjo. Ia adalah rumah dalam secangkir teh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun