Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kekalahan Perdana Real Madrid, Sengatan Julian Alvarez, dan Borok Pertahanan

28 September 2025   03:07 Diperbarui: 29 September 2025   06:52 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Atletico Madrid, Julian Alvarez, merayakan gol ke gawang Real Madrid pada laga Derbi Madrid di Estadio Metropolitano pada Sabtu (27/9/2025).(AFP/OSCAR DEL POZO via Kompas.com)

Setelah melalui tujuh winning-streak di awal musim, Real Madrid harus mengalami kekalahan perdana dan mengakui keunggulan rival sekota Atletico Madrid, Sabtu (27/9/2025) malam WIB. Tak tanggung-tanggung, dalam Derby Madrid ini, Julian Alvarez dkk membabat El Real 5-2 sekaligus menunjukkan borok di sisi pertahanan anak asuh Xabi Alonso.

Bertanding di Civitas Metropolitano dalam lanjutan jornada 7 La Liga, Diego Simeone menurunkan formasi 1-4-4-2 flat dengan duet ujung tombak Julian Alvarez dan Alexander Sorloth. 

Sementara di Xabi Alonso lebih memilih untuk memberikan starter pertama kepada Jude Bellingham yang kembali dari cedera bahu, mengorbankan Franco Mastantuono duduk di bangku cadangan.

Terlihat jelas bahwa tuan rumah mempunyai strategi menghujami pertahanan Real Madrid dengan umpan-umpan silang. Hasilnya, mereka berhasil unggul melalui sundulan keras Robin Le Normand menit 14'.

Kylian Mbappe bisa menyamakan kedudukan di menit 25' usai memanfaatkan assist cantik Arda Guler. Nama terakhir, Guler, sempat membuat tim tamu berbalik unggul setelah mencocor bola tarik Vinicius Jr di menit 36'.

Sempat ada gol Clement Lenglet pada menit 43', namun wasit yang awalnya melihat sebagai sundulan, akhirnya bisa mengetahui kebenaran melalui VAR bahwa eks Barcelona tersebut memasukkan bola menggunakan tangannya. Tetapi tak butuh waktu lama, sebab lagi-lagi sundulan Alexander Sorloth bersarang telak ke gawang Thibaut Courtois menit 45+3'.

Di babak kedua, sengatan Spiderman atau La Arana, julukan Alvarez, terbukti bisa mengubah jalannya permainan lewat dua gol bola matinya.

Pertama, ia berhasil mengeksekusi penalti di menit 51' usai secara kontroversial wasit menganggap Arda Guler mengangkat kaki terlalu tinggi saat duel udara dengan Nicolas Gonzalez. Lalu gol keduanya yang cukup keren, adalah ketika mengirimkan bola melengkung ke jala Courtois dari tendangan bebas di sisi kanan, pada menit 63'.

Tidak ada ruang bagi El Real untuk bangkit, sebab pergantian pemain jita dilakukan Simeone dengan skuadnya yang cukup dalam. Akhirnya, Antoine Griezmann semakin membenamkan tim tamu lewat sontekan di menit 90+3' usai manfaatkan assist Alex Baena.

Hasil ini untuk sementara mengirim Los Colchoneros ke peringkat empat dengan perolehan 12 poin. Sementara itu Real Madrid masih bertengger di puncak klasemen dengan 18 poin, namun bisa tergeser Barcelona yang baru mainkan laga melawan Real Sociedad sehari berselang.

Julian Alvarez merayakan golnya ke gawang Real Madrid (27/9/25). Sumber: Getty Images/Angel Martinez via detiksport.com
Julian Alvarez merayakan golnya ke gawang Real Madrid (27/9/25). Sumber: Getty Images/Angel Martinez via detiksport.com

Seusai laga, Diego Simeone mengaku sangat puas dengan permainan anak asuhnya. El Cholo mengungkapkan bahwa strategi timnya berjalan dengan mulus.

"Real Madrid adalah salah satu tim terbaik di dunia, dan hari ini kami harus memainkan permainan yang hebat," kata Simeone kepada wartawan dikutip dari Reuters.

"Sejak awal, kami tahu di mana kami bisa mencetak gol, dengan serangan balik dari sisi luar bersama Nico (Gonzalez), (Pablo) Barrios, Julian (Alvarez), Giuliano (Simeone)... menarik bek tengah keluar dan membiarkan (Alexander) Sorloth di dalam untuk menciptakan peluang. Saya pikir, selain dua gol mereka, tim bermain dengan baik."

Jadi, secara gamblang Real Madrid-nya Xabi Alonso memang sudah terdeteksi sisi lemah atau borok di pertahanannya. Cedera Antonio Rudiger hingga bulan Desember 2025 nanti, juga menjadi tantangan yang berat. Apalagi, di laga ini Eder Militao juga hanya bermain satu babak sebelum digantikan Raul Acensio.

Sengatan Berbisa La Arana, Predator Gol Atletico

Atletico Madrid mungkin masih terseok-seok penampilannya di awal musim ini, namun secara individu, Julian Alvarez mampu menunjukkan angka yang cukup membanggakan. Dalam tujuh jornada yang berlalu, penyerang berusia 25 tahun ini sudah bukukan 6 gol dan 1 assist.

Sebelum dua gol di Derby Madrid ini, La Arana sukses menambang hattrick saat menang 3-2 atas Rayo Vallecano dua hari lalu. Dan yang menjadi cukup spesial, di laga ini menunjukkan bagaimana sengatannya tidak hanya melalui open play, tetapi juga bola mati.

Tendangan bebas yang menghujam sisi kanan gawang Thibaut Courtois menunjukkan bagaimana pemenang Piala Dunia 2022 ini juga sangat fasih menjadi algojo set piece. Pun pula sebagai eksekutor penalti, ia kini secara paten adalah penendang pertama Atletico menggantikan Antoine Griezmann.

Setelah beradaptasi musim lalu menyusul kepindahan yang menantang dari Manchester City, Alvarez sangat berpotensi menyalip raihan 29 gol dan 8 assist yang diproduksinya. 

Kepindahan Angel Correa serta menurunnya performa Griezmann, tentu membuat Diego Simeone akan enggan merotasinya di setiap pekan. Bukan hanya sebagai penyerang tim, Julian Alvarez kini sudah bisa diandalkan sebagai predator gol Atletico Madrid. 

Melengkapi komentarnya seusai laga, Simeone secara khusus membahas tentang pemain nomor punggung 19 ini yang diharapkannya akan bertahan lama di Atletico.

"Julian berkomitmen pada tim, klub, dan dia sangat hebat. Dia berbakat dan pekerja keras. Dia tidak hanya berkontribusi dalam serangan, tetapi juga bekerja keras dan berkomitmen pada tim untuk menciptakan dinamika yang baik. Kami membutuhkannya, kami harus menjaganya, dan semoga dia bisa bertahan di klub ini selama bertahun-tahun."

Sosok bek muda Real Madrid, Dean Huijsen. Sumber : Getty Image via www.ligaolahraga.com
Sosok bek muda Real Madrid, Dean Huijsen. Sumber : Getty Image via www.ligaolahraga.com

Terlalu Chill, Real Madrid Harus Benahi Pertahanan Bola Atas

Sementara, julukan Chill Guy memang sempat tersemat pada bek muda Spanyol Dean Huijsen karena seleberasi gol memasukkan kedua tangan ke samping celana, ala meme Chill Guy. Namun, bukan hanya pada dia sorotan chill atau santai ini dirujuk, tetapi kepada semua elemen pertahanan Real Madrid.

Peran "bapak yang keras" pada awal musim sejatinya dibebankan kepada bek Jerman Antonio Rudiger untuk membimbing Dean Huijsen dan Raul Acensio sebagai bek muda El Real. Namun sayang, cedera hamstring membuatnya menepi cukup lama.

Alhasil, Xabi Alonso hanya mempunyai Eder Militao dan David Alaba sebagai stok bek tengah lain. Bahkan di beberapa laga ketika menggunakan tiga bek, rekrutan anyar Alvaro Carreras juga dimundurkan menempati bek tengah sisi kiri.

Manajer baru dan beberapa nama baru di pertahanan, membuat tim ini masih buktu waktu untuk membangun soliditas yang ideal. Di laga ini, terkesannya, memang ada kurang disiplin atau terlalu chill (santai) kala menghadapi serangan lawan.

Apabila di sergapan bola bawah, kecepatan Huijsen dan Eder Militao atau Acensio masih cukup terjaga, beda halnya ketika menghadapi crossing akurat pemain Atletico. Sosok Alexander Sorloth benar-benar membuat mereka mati kutu hingga gawang Courtois dihujami dua gol (bahkan tiga jika Lenglet tidak handsball di babak pertama).

Puncaknya adalah gol sundulan Sorloth, di mana penyerang Norwegia ini mampu memenangkan bola meski diapit Huijsen dan Carreras.

Borok yang sudah teridentifikasi lawan ini harus segera dicari penawarnya oleh Xabi Alonso. Ada beberapa opsi yang bisa ia jalankan, antara lain merubah pakem pertahanan menjadi tiga bek, sama seperti formasinya ketika sukses menukangi Bayer Leverkusen.

Atau jika tetap ingin bermain dengan 1-4-2-3-1, Xabi harus memikirkan peran Eduardo Camavinga dan Aurelin Tchouameni sebagai double pivot, alih-alih memainkan Arda Guler dan Federico Valverde bersamaan di lini tengah.

Dalam menghadapi set piece, handicap ini cukup kentara karena Kylian Mbappe dan Vinicius Jr juga tidak bisa terlalu diharapkan pada dual udara langsung. Untuk itulah, di laga ini nama Jude Bellingham lebih dipilih daripada Franco Mastantuono di laga ini.

Musim masih panjang, papan atas La Liga juga masih dihuni. Selanjutnya Real Madrid harus bisa berbenah lagi di sisi pertahanan, sebab akan ditunggu tuan rumah Kairat Almaty di matchday 2 Liga Champions (30/9/2025). Kebobolan enam gol di dua laga, adalah alarm awal bagi Xabi Alonso.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun