Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Garuda Calling, Mees Hilgers dan Marselino Ferdinan Kalah Saing

25 September 2025   13:55 Diperbarui: 25 September 2025   23:44 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pos penyerang depan, nama Ole Romeny sangat diharapkan untuk fit 100 persen di laga pertama melawan Arab Saudi. Tipikal Romeny yang liat dan kuat dengan bola bawah, adalah tipe yang cukup dibenci pemain-pemain lamban namun agresif Arab Saudi dan Irak.

Meskipun kali ini tanpa bantuan Marselino yang dianggap sebagai soulmate-nya di Timnas Indonesia, gaya main Ole Romeny yang aktif menjemput bola dari bawah bisa membawanya bersinergi dengan setiap pemain di dekatnya. 

Umpan menyusur tanah diharapkan muncul lebih banyak dibandingkan dengan umpan lambung, yang jujur saja menjadi titik lemah penyerangan Indonesia.    

Kalah Saing, Marselino Ferdinan Seharusnya Tetap Dibawa?

Pencoretan Mees Hilgers dan Marselino Ferdinan, secara rasional mempunyai penyebab yang sama, yakni minimnya (atau bahkan bisa dikatakan nihil) jam main di level klub.

Mees Hilgers dirumorkan telah dibekukan oleh FC Twente karena menolak untuk memperpanjang kontrak yang akan habis di akhir musim. Kasus ini bahkan sudah mulai menggelinding besar, setelah asosiasi pemain Belanda mengeluarkan pernyataan keras pada Twente dan mencap mereka melakukan pem-bully-an pada Mees.

Meski demikian, jujur saja ketidakhadiran Mees Hilgers di Timnas Indonesia tidak terlalu dirindukan. Masih ada nama-nama pemain top lain yang mengisi pos bek tengah, dengan Rizky Ridho dan Jordi Amat kini menjadi pemain back-up Coach Kluivert.

Tetapi jika membahas satu nama ini, masih banyak perdebatan yang bisa diberikan. Marselino Ferdinan, sudah sejak karier abroad-nya bersama KMSK Deinze, Oxford United, maupun kini dipinjamkan ke AS Trencin, tetap menjadi pilihan pelatih sekalipun jarang mendapat kesempatan bermain di level klub.

Kini kondisinya sudah banyak berubah, terutama dengan banyaknya pemain pilihan yang berkualitas di lini serang. Ricky Kambuaya serta Eliano Reijnders tampil sip ketika berbagi kesempatan di dua laga sebelumnya. Belum lagi ada Egy Maulana Vikri dan Lilipaly yang juga bisa dipasang di belakang striker.

Sehingga patut juga dipertimbangkan, bahwa Marselino adalah satu jimat yang dimiliki Timnas Garuda. Tentu kita tidak lupa dua golnya yang meluluhlantakkan Arab Saudi di Jakarta, 19 November 2024 silam. Marselino juga yang memberikan assist kepada gol Ole Romeny yang mengukuhkan kemenangan 1-0 atas Bahrain (25/3/2025) sebagai penentu kelolosan ke Babak Keempat.

Memang "kehebatan" Marselino ini banyak terjadi di Jakarta, tetapi satu nama yang menjadi "jimat" tim biasanya dibawa oleh pelatih sebagai simbol keberuntungan.

Ini tentu sebuah pandangan yang sangat subyektif. Dengan keputusan memanggil 28 nama di atas, hal positif dari Coach Kluivert adalah ia menimbang siapa saja yang dipanggil berdasarkan penilaian teknis. Ini adalah bukti bahwa siapapun, dari liga manapun, asal menunjukkan level permainan yang bagus, layak untuk membela panji Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun