Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Eksotisnya Pasar Mauponggo, Pasar di Pesisir Pantai Selatan Flores

1 Agustus 2025   18:18 Diperbarui: 4 Agustus 2025   15:40 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Petani Mauponggo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Rabu (27/2/2019) menunjukkan buah durian raksasa yang siap dipasarkan di pasar-pasar tradisional di seluruh Pulau Flores. Kecamatan Mauponggo merupakan penghasil buah durian yang terbesar di Propinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto: KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Kompasiana - Bicara soal Nagekeo, sebagian besar dari kita pasti akan langsung tertuju pada Pasar Rabu, pasar mingguan terbesar di Flores. 

Pasar yang terletak di Boawae ini memang punya pesona tersendiri, dengan hiruk pikuk transaksi yang tak ada habisnya. Namun, izinkan saya memperkenalkan sebuah permata tersembunyi yang tak kalah memesona: Pasar Mauponggo. 

Pasar yang buka setiap hari Selasa ini punya keunikan yang membuatnya istimewa, eksotis, bahkan bagi seorang petualang seperti saya.

Tentu saja, saya bukan sekadar mengarang cerita. Pengalaman saya mengunjungi pasar ini beberapa waktu lalu benar-benar meninggalkan kesan mendalam meski tanpa adanya dokumentasi. 

Saat itu, saya dan keluarga sedang dalam perjalanan menuju Pantai Ena Gera, sebuah pantai indah yang tak jauh dari sana. Tanpa sengaja, mata saya menangkap pemandangan yang begitu menawan di sisi bawah jalan berbukit setelah Puskesmas Mauponggo. 

Hiruk pikuk pasar yang dikelilingi oleh hijaunya pepohonan dan birunya laut, ya, letaknya memang tepat di bibir pantai, membuat saya sekeluarga tak ragu untuk menghentikan motor dan memutar balik. Dan di sinilah petualangan kami dimulai.

Kami melangkahkan kaki perlahan memasuki pasar. Aroma rempah-rempah yang bercampur dengan bau ikan segar langsung menyambut indra penciuman. 

Saya melihat para pedagang yang menjajakan dagangannya, mulai dari sayuran segar, ikan tangkapan nelayan, hingga hasil bumi yang baru dipanen. 

Suasana kekeluargaan terasa begitu kental, hampir sama seperti Pasar Rabu Boawae maupun Pasar Raja yang kerap saya kunjungi untuk membeli bahan masakan.

Tanpa sadar, kami telah menghabiskan waktu yang cukup lama di sana, menikmati setiap momen yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun