Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Remuk Redam Real Madrid karena PSG Buat Lapangan Terasa Sempit

10 Juli 2025   08:24 Diperbarui: 10 Juli 2025   08:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen peluang Ousmane Dembele di awal laga yang berhasil digagalkan Thibaut Courtois. Sumber : Getty Images/Justin Setterfield via kompas.com

Luis Enrique dalam strategi menyerang ataupun bertahannya, seakan menginstruksikan anak asuhnya untuk membuat lapangan "semakin kecil". Gegenpressing tingkat tinggi dengan high-defensive-line ditunjang kecepatan Dembele, Kvaratskhelia, dan Doue sebagai perebut bola.

Jadi, laga ini bukanlah tentang kesalahan Xabi Alonso yang mencoba memasang Kylian Mbappe, Gonzalo Garcia, dan Vinicius Jr di lini depan, tetapi murni kekalahan strategi dan permainan di atas lapangan.

PSG kini sudah lebih dekat ke trofi Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Satu laga pamungkas yakni Final melawan Chelsea, Senin (14/7/2025) dini hari akan menjadi sebuah penanda, siapa yang bisa hentikan PSG?

Trent Cedera, Huijsen Absean, dan Improvisasi Xabi Alonso Gagal Total

Tidak ada nama Trent Alexander-Arnold bagi Real Madrid di laga ini, karena ia alami cedera otot pada persiapan jelang laga. Dani Carvajal memang sudah tersedia, namun karena match competitiveness-nya dirasa belum sempurna karena lama cedera, Xabi Alonso terpaksa menurunkan Federico Valverde sebagai bek kanan dalam skema empat bek.

Di posisi palang pintu, Dean Huijsen yang mendapatkan kartu merah di laga melawan Borussia Dortmund juga wajib digantikan Raul Asencio sebab Eder Militao memiliki premis yang sama dengan Dani Carvajal.

Improvisasi pun dilakukan entrenador baru tersebut. Lini tengah tetap diisi Arda Guler yang semakin mahir mengganti peran Luka Modric, bersama Jude Bellingham dan Aurelin Tchouameni. Namun di lini depan, untuk pertama kalinya ia menurunkan Kylian Mbappe sebagai starter bersama sensasi muda Gonzalo Garcia dan Vinicius Jr.

Sosok Mbappe memang bak pedang bermata dua merunut historisnya bersama PSG. Ia bisa menjadi penghancur sang mantan karena kemampuan teknis dan informasi yang dimilikinya, di sisi lain juga bisa meningkatkan adrenalin para pemain PSG yang ingin membuktikan mereka lebih baik tanpa kehadirannya.

Hasilnya? Kolektivitas adalah segalanya. Malang bagi Xabi Alonso di laga ini, selain Trent Alexander-Arnold alami cedera, Huijsen harus absen, improvisasinya pun gagal total. Les Parisiens yang sudah dua musim dibangun secara simultan oleh Luis Enrique berada di atas level Kylian Mbappe dkk.

Absennya Dua Pemain Tak Ganggu Skema Paten PSG

Lalu dari sisi juara Liga Champions 2024/2025, mereka harus bermain tanpa kehadiran Willian Pacho dan Lucas Hernandez yang mendapatkan straight red card di laga perempatfinal melawan Bayern Munchen.

Namun, ini bukanlah masalah bagi Luis Enrique yang sudah mempunyai skema paten dalam timnya. Lucas Beraldo masuk menggantikan Pacho, sementara Lucas Hernandez yang memang pilihan kedua di pos bek kiri tidak mengganggu keberadaan Nuno Mendes.

Skema paten 1-4-3-3 Luis Enrique mampu dijalankan sejak awal laga dengan sempurna, persis mereka tunjukkan saat menggulung Inter Miami di babak 16 besar. Sergapan awal langsung hasilkan tiga gol dalam kurun waktu dua puluh empat menit!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun