Kompasiana - Mereyside akan menggelar panggung pertempuran menarik antara sang juara Liga Primer, Liverpool, dan penantang utama mereka musim ini yang kembali layu di akhir musim, Arsenal.Â
Meskipun gelar sudah menjadi milik The Reds, laga pekan ke-36 ini tetap menyimpan gengsi dan ambisi tersendiri. Bagi Liverpool, ini adalah kesempatan untuk menjaga wibawa di hadapan pendukung setia, terutama setelah kekalahan 1-3 dari Chelsea akibat eksperimen taktik Arne Slot pekan lalu.Â
Lebih dari itu, laga ini juga menjadi bagian dari tur perpisahan emosional bagi Trent Alexander-Arnold yang akan dikabarkan segera berseragam Real Madrid.Â
Sementara bagi Arsenal, tekanan jauh lebih besar. Kekalahan menyakitkan dari PSG di Liga Champions dan tren negatif di liga membuat posisi mereka di zona Liga Champions atau lima besar, belum sepenuhnya aman.Â
Kekalahan di Anfield bisa menjadi pukulan telak bagi harapan The Gunners untuk kembali ke kompetisi elit Eropa musim depan. Pertarungan di Anfield bukan hanya tentang momen guard of honour dari sang rival, tetapi juga tentang harga diri, momentum, dan kepastian tempat di Eropa.
Eksperimen Slot dan Luka Eropa Arteta
Kekalahan 1-3 dari Chelsea pekan lalu menjadi catatan minor bagi Liverpool setelah memastikan gelar juara Premier League. Eksperimen Arne Slot dengan merotasi pemain inti dinilai menjadi penyebab utama hasil negatif tersebut.Â
Namun, di laga kandang kali ini, Slot diperkirakan akan kembali menurunkan skuad yang lebih familiar demi memberikan penampilan terbaik di depan Kop.Â
Meskipun Trent Alexander-Arnold dipastikan akan memulai laga dari bangku cadangan, Liverpool memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk tetap tampil kompetitif.Â
Catatan impresif di Anfield, di mana mereka selalu mencetak minimal dua gol dalam 14 dari 15 laga terakhir, menjadi modal berharga. Virgil van Dijk juga berpeluang mencatatkan penampilan ke-300 di Liga Primer, menambah motivasi bagi sang kapten.
Di kubu Arsenal, kekalahan menyakitkan di semifinal Liga Champions kontra Paris Saint-Germain masih terasa perih. Kegagalan melakukan comeback di leg kedua membuat impian The Gunners untuk kembali ke final Eropa pupus.Â
Dampak kekalahan di Eropa tampaknya merembet ke liga domestik, dengan kekalahan mengejutkan dari Bournemouth di antara dua laga melawan PSG. Tren negatif ini membuat posisi Arsenal di peringkat kedua klasemen menjadi rawan, mengingat persaingan ketat di zona UCL.Â
Mikel Arteta harus segera membangkitkan mental anak asuhnya dan mengembalikan fokus mereka ke Liga Primer. Kembalinya beberapa pemain dari cedera seperti Riccardo Calafiori dan Jorginho menjadi angin segar, namun Arteta harus menemukan solusi untuk mengakhiri catatan buruk tak pernah menang di Anfield sejak tahun 2012.
Tekanan di Pundak Arteta
Meskipun berada di posisi kedua klasemen, tekanan besar justru menghimpit Mikel Arteta dan Arsenal. Kekalahan beruntun di semua kompetisi dan rekor buruk di laga-laga besar, terutama di Eropa, menimbulkan keraguan akan kapasitas mereka untuk bersaing di level tertinggi.Â
Yang lebih mengkhawatirkan, posisi mereka di zona Liga Champions belum sepenuhnya aman. Dengan tim-tim di bawahnya terus meraih poin, dua atau bahkan tiga kekalahan di sisa musim bisa membuat Arsenal terlempar dari lima besar, sebuah skenario yang akan menjadi bencana besar setelah investasi besar yang telah dilakukan.
Kunjungan ke Anfield menjadi ujian krusial bagi mentalitas dan kualitas Arsenal. Mereka harus mampu mengatasi trauma kekalahan di Eropa dan membuktikan bahwa mereka layak tampil di Liga Champions musim depan.Â
Arteta dituntut untuk meracik taktik jitu dan memberikan motivasi ekstra kepada para pemainnya untuk mengakhiri kutukan Anfield dan mengamankan tiket Eropa. Selain itu, ada sindiran padanya untuk meniru langkah Arne Slot yang diam-diam langsung juara liga.
Prediksi Tipis untuk Sang Juara dengan Fokus Masa Depan
Melihat kondisi kedua tim, Liverpool memiliki sedikit keunggulan menjelang laga ini. Meskipun gelar sudah di tangan, bermain di Anfield dengan dukungan penuh suporter akan menjadi motivasi tambahan bagi The Reds untuk menjaga wibawa sebagai juara.Â
Selain itu, kebugaran pemain Liverpool secara umum lebih baik dibandingkan Arsenal yang baru saja melakoni laga berat di Eropa. Kepastian masa depan beberapa pemain kunci seperti Mohamed Salah dan Virgil van Dijk yang dikabarkan akan bertahan, serta kejelasan kepergian Trent Alexander-Arnold, memungkinkan Arne Slot untuk mulai melakukan seleksi pemain untuk musim depan.
Di sisi lain, mental Arsenal yang sedang menurun pasca kekalahan di Eropa dan rekor buruk di Anfield menjadi faktor penghambat. Meskipun memiliki kualitas pemain yang mumpuni, mereka harus mampu mengatasi tekanan dan bermain dengan fokus penuh untuk meraih hasil positif.Â
Prediksi subjektif saya untuk laga ini adalah kemenangan tipis untuk Liverpool. Keunggulan bermain di kandang, kebugaran pemain, dan keinginan untuk memberikan perpisahan yang baik bagi Trent Alexander-Arnold akan menjadi pendorong semangat The Reds.Â
Meskipun Arsenal akan memberikan perlawanan sengit, Liverpool diprediksi akan mampu memanfaatkan momentum dan meraih tiga poin demi target 90 poin di akhir musim.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI