Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jelang Indonesia U23 vs Guinea U23, Menang Kusanjung, Kalah Tetap Kudukung!

8 Mei 2024   21:59 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:45 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan sebelum melawan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23. (AFP/KARIM JAAFAR) via kompas.com

Di level U-23, sama seperti Indonesia yang berperingkat empat di turnamen kategori umur, skuad yang sebenarnya dilatih oleh Morlaye Cisse harus kalah adu penalti melawan Mali di perebutan peringkat ketiga AFCON U-23 (8/7/2023). Sebelumnya kedua tim berbagi hasil imbang tanpa gol hingga berujung ke babak tos-tosan.

Bulan April 2024, posisi Morlaye Cisse langsung digeser oleh pelatih Timnas Senior Guinea, Kaba Diawara, untuk persiapan laga play-off ini. Bahkan guna menambah amunisi terbaiknya, Guinea memanggil sejumlah punggawa yang kerap malang melintang di Timnas senior.

Saya mengamati ada dua nama yang harus diwaspadai oleh Garuda Muda, yakni Ilaix Moriba (21 tahun) dan Aguibou Camara (22 tahun). 

Moriba merupakan produk akademi La Masia milik Barcelona, yang sempat mencatatkan namanya sebagai pemain termuda yang tampil di La Liga. Namun rekor itu akhirnya diputus oleh winger Blaugrana, Lamine Yamal. 

Posisi bermainnya adalah pemain tengah dengan kemampuan fisik dan distribusi bola cukup bagus. Hanya saja, pemain milik RB Leipzig yang musim ini dipinjamkan ke Getafe, sedari awal mempunyai perangai negatif dalam hal emosional.

Menjadi berita cukup menghebohkan kala setahun usai dipromosikan Barcelona (musim 2020/2021), Moriba dan agennya menuntut Barca untuk menempatkannya di slot pemain inti. Gayung ternyata tidak bersambut, dan pada prosesnya Moriba malah dilego ke RB Leipzig dan luntang-lantung dipinjamkan ke Valencia serta Getafe.


Sementara Aguibou Camara, gelandang menyerang milik klub Yunani, Olympiacos, tunjukkan performa gemilang kala bermain di AFCON 2023 (senior) dan kini dipinjamkan ke Atromitos Athen.

Posisi bermainnya tepat di belakang striker, yang selain sebagai pengatur dapat juga difungsikan menjadi penyelesai serangan. Ivar Jenner akan head to head langsung dengan pemain yang satu ini.

Dalam berita yang beredar, ada juga pemain-pemain berkualitas lainnya yang dipanggil Kaba Diawara. Mereka adalah Momo Cisse (penyerang-ex Stuttgart), Algassime Bah (penyerang-Olympiacos B) serta Amadou Keita (gelandang-K.A.S Eupen). Ya, nama terakhir ini, Amadou Keita, adalah rekan setim dari Shayne Pattynama di tim yang sayangnya harus terdegradasi dari Liga Utama Belgia.

Perkiraan Formasi dan Potensi Laga Keras

Di kubu Garuda Muda, dengan kemungkinan ketiadaan Elkan Baggott, Justin Hubner dan Rizky Ridho, tentu Coach STY harus memutar otaknya dengan keras. 

Formasi 3-4-2-1 sepertinya akan dipertahankan, dimana Ernando Ari diharapkan tampil super mengawal gawangnya nanti. Trio Muhammad Ferrari, Komang Teguh dan Alfeandra Dewangga bisa dicoba sebagai poros baru di lini pertahanan, sementara Fajar Fathurrahman sera Pratama Arhan tetap bermain di sisi flank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun